Beranda Palembang Rektor Universitas Sjakhyakirti Mewisuda 488 Sarjana Baru

Rektor Universitas Sjakhyakirti Mewisuda 488 Sarjana Baru

242
0
BERBAGI
Suasana wisuda Universitas Sjakhyakirti. (Sumber Foto Beritakajang.com/Daud)

Palembang, Beritakajang.com – Universitas Sjakhyakirti Palembang mengadakan wisuda ke-43 bagi Sarjana Strata I dan ke-22 Sarjana Strata II yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta Palembang, Sabtu (2/9/2022).

Rektor Universitas Sjakhyakirti Dr. Ir. Agoes Thony AK M.Si mengatakan, kami kembali mewisuda sarjana berjumlah 488 orang. Terdiri dari Fakultas Pertanian 30 orang, Fakultas Ilmu Administrasi 46 orang, Fakultas Hukum 144 orang, Fakultas Ekonomi 99 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2 orang dan program Pascasarjana 167 orang. Sehingga sampai saat ini sejak berdirinya Universitas Sjakhyakirti telah melepas sarjana sebanyak 19.304 orang.

“Dimana Universitas Sjakhyakirti ini di dalam perjalanannya di usia 43 tahun telah menghasilkan alumni yang profesional di berbagai bidang yang mampu berinteraksi dan bergandengan tangan dengan masyarakat dalam membangun Provinsi Sumsel. Selalu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dalam pengembangan keilmuan dengan memberikan pelayanan akademik yang terbaik,” ujarnya.

Lebih lanjut Agoes menuturkan, Universitas Sjakhyakirti sebagai wadah pendidikan di usianya semakin matang terus berupaya meningkatkan perangkat fisik sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar guna mencetak sarjana yang berkualitas. Dibuktikan dari waktu ke waktu dilakukan penambahan dan perbaikan sarana prasarana kuliah secara bertahap dan mandiri. Universitas Sjakhyakirti yang didukung secara penuh oleh pihak yayasan telah merampungkan gedung perkuliahan berlantai 3 dengan kapasitas 18 keras dan kelas dan penambahan gedung 2 lantai.

“Kedepan, Universitas Sjakhyakirti terus melakukan perbaikan sarana lingkungan kampus menuju kampus hijau yang nyaman, agar atmosfer academy dapat dinikmati bagi seluruh komunitas Universitas Sjakhyakirti,” katanya.

“Kegiatan ini didukung penuh oleh Pemprov Sumsel dengan memberi bantuan berupa perbaikan drainase yang diharapkan dapat mengatasi banjir akibat pembangunan di sekitar kampus. Disamping itu sejak diresmikan jembatan Musi 6 di bulan Desember 2020, kampus Universitas Sjakhyakirti makin strategis dan akses dari kampus dan ke kampus semakin banyak dan mudah dijangkau,” tambah Agoes.

Menurut dia lagi, karena kampus yang letaknya strategi sangat diminati oleh masyarakat ini dampak positif yang kita peroleh. Dengan dibangunnya drainase oleh Pemprov Sumsel dan ditambah dengan perbaikan lingkungan diharapkan menambah semangat kampus sekaligus semakin menambah minat masyarakat untuk menentukan pilihannya di Universitas Sjakhyakirti.

“Kami juga sedang mengoptimalkan sistem pelayanan online pelayanan online terpadu, baik keuangan maupun akademik. Hal ini telah diwujudkan penandatanganan MOU antara APTISI pusat dengan Universitas Sjakhyakirti, dimana telah disepakati oleh APTISI pusat bantuan senilai Rp 5 miliar. Terima kasih kepada para pembina, walaupun beliau diantaranya telah masuk usia sepuh, namun tiada hentinya tetap memberi semangat dan motivasi untuk terus membangun lembaga kami,” katanya.

Agoes menjelaskan, pihaknya terus melakukan pembenahan berdasarkan arahan pihak LLDikti Wilayah 2 sebagai kepanjangan tangan Kemendikbud Ristek untuk tetap taat asas dalam mengelola pendidikan tinggi menjadi prioritas kami ke depan.

“Peningkatan kualitas dosen dan atmosfer belajar yang kondusif terus menjadi prioritas pengembangan Universitas Sjakhyakirti. Penambahan jumlah dosen strata doktor sudah menjadi komitmen kami guna menghadapi tuntutan zaman seperti sekarang ini,” jelas dia.

Agoes menerangkan, persaingan yang ketat antara PTS sudah terjadi di Sumsel, khususnya Palembang. Banyak PTS yang berkomitmen mampu bertahan menghadapi dampak penurunan peminat masyarakat untuk melanjutkan studi. Dalam situasi pandemi covid-19, terbukti jumlah mahasiswa yang mendaftar di Universitas Sjakhyakirti di tahun 2022 ini tidak mengalami penurunan secara signifikan. Di tengah proses belajar mengajar yang masih berjalan secara daring tidak mengurangi kualitas penyimpanan ilmu.

“Saya yakin lulusan Universitas Sjakhyakirti mampu berkiprah dan bersaing dengan perguruan tinggi lain asalkan diberi porsi kesempatan untuk berpartisipasi mendukung pembangunan daerah. Kami berharap semua alumni Universitas Sjakhyakirti mampu mengatasi kesulitan dalam bekerja mampu menangkap dan memanfaatkan peluang menghadapi masalah dengan ilmu pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan dapat menjadi dijadikan senjata dalam memecahkan masalah, oleh sebab itu jangan ada kata akhir dalam menggali ilmu pengetahuan,” tandasnya. (MD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here