Beranda OKI Madira Targetkan OKI Zero Stunting, Pemkab OKI Kukuhkan PIK Remaja Desa Lokus Stunting

Targetkan OKI Zero Stunting, Pemkab OKI Kukuhkan PIK Remaja Desa Lokus Stunting

404
0
BERBAGI
Wakil Bupati OKI H. M. Dja'far Shodiq mengukuhkan Ketua PIK Remaja di 30 Desa Lokus Stunting se-Kabupaten OKI, Kamis (25/11). [Sumber Foto Kominfo OKI]

Kayuagung, Beritakajang.com – Pengendalian laju pertumbuhan penduduk menjadi salah satu konsentrasi Pemerintah Kabupaten OKI. Karena laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali bisa membawa dampak buruk bagi perkembangan suatu negara, baik dalam aspek ekonomi maupun kesehatan. Hal inilah yang melatarbelakangi terjadinya kasus stunting.

Remaja menjadi ujung tombak pengendalian penduduk, untuk itulah Pemkab OKI mengukuhkan Ketua Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja di Desa Lokus Stunting, OKI.

“Para remaja ini nantinya akan menjadi konselor sebaya yang akan menyampaikan informasi kepada teman sebaya (remaja) sebagai calon orangtua yang nanti akan membentuk keluarga, sehingga sangat penting sekali membekali para remaja tentang berbagai persoalan kependudukan, terutama menyangkut masalah pendewasaan perkawinan,” ujar Wakil Bupati OKI H. M. Dja’far Shodiq usai mengukuhkan Ketua PIK Remaja di 30 Desa Lokus Stunting se-Kabupaten OKI, Kamis (25/11).

PIK Remaja sendiri adalah suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga.

Kepada para Ketua PIK Remaja Wabup berpesan, sampaikan pesan peringatan jangan menikah di usia muda serta bagaimana membentuk keluarga yang sejahtera dan berkualitas, sehingga bayi yang dilahirkan nantinya adalah bayi yang sehat dan bebas stunting.

Program inovasi optimalisasi percepatan penuruan stunting melalui Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja di Desa Lokus Stunting ini diharapkan efektif dalam menurunkan kasus stunting di OKI

“Permasalahan percepatan penurunan kasus stunting ini sendiri tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak semata, melainkan perlu didukung peran serta berbagai pihak, seluruh OPD terkait program harus lebih sering duduk bersama agar konvergensi bisa terwujud,” tegas Wabup.

“Kami tak henti-hentinya mengajak seluruh mitra kerja BKKBN, terutama dari para pemangku kepentingan dan stakeholder seperti OPD, ormas, camat, lurah/kades, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat, dan para korlap KB serta komponen lainnya agar tetap memberikan dukungan dan komitmennya membantu menyukseskan program Bangga Kencana, sekaligus dalam upaya mewujudkan visi dan misi Kabupaten OKI Zero Stunting 2024,” pungkas Shodiq. [Ron]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here