Beranda HL Dinkes OKI Bersama RSUD Kayuagung Launching Media Center Gugus Tugas Percepatan Pengendalian...

Dinkes OKI Bersama RSUD Kayuagung Launching Media Center Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19

432
0
BERBAGI

Kayuagung, Beritakajang.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung me-launching media center Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 yang ditempatkan di salah satu ruangan di Dinkes OKI.

Kepala Dinkes OKI Iwan Setiawan SKM M.Kes menjelaskan, media center ini sebelumnya memang sudah ada dan berfungsi sebagai pusat informasi, laporan dan pemantauan terhadap ibu hamil. Saat ini dialihfungsikan sebagai media center gugus tugas percepatan pengendalian virus Covid-19.

Menurutnya, pada saat ini media center gugus tugas percepatan pengendalian virus Covid-19 sangat dibutuhkan, terkait informasi terbaru mengenai pencegahan dan pengendalian virus corona tersebut.

Ia juga mengatakan, bahwa hal ini adalah salah satu bentuk upaya Pemerintah Kabupaten OKI melalui Dinkes dalam hal pencegahan dan pengendalian penyebaran virus yang saat ini sudah terdeteksi mulai menyebar ke Kabupaten OKI.

“Media center ini juga digunakan untuk menerima dan memberikan informasi di lapangan yang dilakukan melalui jaringan, baik puskesmas, poskesdes, dan pustu. Kita memanfaatkan jaringan kita, mulai dari tingkat kecamatan sampai ke tingkat desa. Dan kita juga menyampaikan informasi seputar pencegahan dan penanggulangan virus Covid-19 melalui perubahan pola hidup masyarakat ke arah pola hidup sehat,” jelasnya.

Lebih jauh Iwan menjelaskan, bahwa ada 3 istilah yang digunakan untuk orang yang terindikasi terpapar virus Covid-19, yang pertama ODP (Orang Dalam Pengawasan), kedua PDP (Pasien Dalam Pengawasan), kemudian yang ketiga suspect (orang yang secara medis terpapar virus Covid-19).

“Saat ini di Kabupaten OKI baru satu orang yang masuk kategori ODP. Orang tersebut dinyatakan ODP sejak hari Senin tanggal 16 Maret 2020 lalu, dan hingga saat ini masih terus dilakukan observasi guna mengetahui apakah orang tersebut terpapar atau tidak. Ini sudah masuk hari ketiga,” jelas Iwan.

Ada beberapa indikator yang sering digunakan untuk menentukan apakah orang tersebut terpapar atau tidak, diantaranya yakni suhu tubuh mencapai 38°celcius atau lebih kemudian dilanjutkan ke uji laboratorium.

Direktur RSUD Kayuagung T Mirda Zulaikha saat dikonfirmasi terkait kesiapan RSUD Kayuagung dalam menangani kasus virus Covid-19 mengungkapkan, bahwa pasca kunjungan tim Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan tim dokter penyakit dalam, saat ini RSUD Kayuagung sudah memiliki 3 ruangan isolasi yang direkomendasikan dalam menghadapi kegawatdaruratan bencana.

Secara standar, ketiganya hampir mendekati standar dan bisa digunakan sebagai ruang isolasi. Selain itu, Mirda mengaku pihaknya sudah menyiapkan beberapa tim diantaranya tim klinis, yang terdiri dari beberapa tim ahli diagnosis, kedua tim jaga yang berjumlah 9 orang perawat yang bertugas untuk merawat pasien, dan ketiga tim komunikasi yang dibentuk secara internal untuk menjadi juru bicara yang apabila juru bicara utama berhalangan.

Kemudian pihaknya dalam satu bulan terakhir ini juga telah menyiapkan alur dan standar operasional prosedur (SOP) dalam setiap melakukan tugas.

Untuk ketersediaan logistik, dirinya mengaku pihaknya dihadapkan pada kelangkaan alat perlindungan diri, mulai dari masker yang memiliki tiga tipe, yakni masker yang memang diperuntukkan untuk melindungi dari virus covid-19, masker biasa, dan masker untuk operasi yang hanya cukup digunakan selama 2 hari kedepan.

Lalu handsanitaizer yang menurutnya saat ini hanya cukup untuk 3 hari, sabun, dan alat perlindungan diri. Dimana pihaknya juga sudah menyiapkan baju anti virus untuk menangani pasien yang terpapar virus Covid-19. Dia mengaku kelangkaan ini disebabkan oleh distributor.

“Dengan keterbatasan ini, saya tidak pernah berhenti berkomunikasi dengan rekan-rekan di Kementerian Kesehatan, khusus untuk seksi rujukan. Sampai sore ini saya tetap berkomunikasi. Saya juga mencoba mencari dimana tempat-tempat atau perusahaan swasta yang mau memberikan bantuan,” bebernya.

Dalam rangka mendukung statement bupati untuk siaga Covid-19, mulai kemarin pihak RSUD Kayuagung mengeluarkan kebijakan internal yakni tidak memberlakukan jam besuk, tidak mengizinkan anak-anak di bawah usia 12 masuk, hanya memberikan kesempatan bagi penunggu pasien 2 orang, dan setiap pengunjung yang masuk akan dilakukan pengecekan suhu tubuh.(Ron)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here