Beranda OKI Madira Hasil Tracing Dinkes OKI, 28 Warga Terjangkit HIV/AIDS

Hasil Tracing Dinkes OKI, 28 Warga Terjangkit HIV/AIDS

139
0
BERBAGI
Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit, Mukti Uli Arta SKM M.Si. (Sumber Foto Beritakajang.com/Ronald)

Kayuagung, Beritakajang.com – Berdasarkan data tracing atau pelacakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), suspect penderita HIV/AIDS terus mengalami penambahan kasus.

“Sejak tahun lalu terus bertambah datanya, hingga kini capaian kasus HIV/AIDS tahun 2022 adalah sebanyak 28 orang. Jumlah tersebut adalah warga OKI dan yang berasal dari luar daerah OKI,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI H. Iwan Setiawan SKM M. Kes melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit, Mukti Uli Arta SKM M.Si didampingi Koordinator Penyakit Menular Musdarta SKM, dan Penanggung Jawab HIV/AIDS Iwan, Kamis (1/12/2022).

Dari data itu, kata Uli, pengidap penyakit HIV/AIDS sebagian besar diakibatkan beragam penyimpangan, baik seksual maupun narkoba di kalangan masyarakat. Bahkan ada pula yang tertular melalui pasangan dan keluarga, seperti dari ibu ke anak.

“Maka dari itu, program standar pelayanan minimal (SPM) memiliki sasaran ibu hamil yang wajib mendapat skrining HIV di masa kehamilannya guna mencegah penularan dari ibu ke anak. Hasil penelusuran Dinkes OKI, pengidap HIV/AIDS berasal dari populasi kunci seperti waria, lelaki seks lelaki, wanita pekerja seks, ibu hamil, pasien IMS dan warga binaan pemasyarakatan,” ungkapnya.

Ditambahkan Uli, tahun ini saja dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia 1 Desember, Dinkes melakukan MoU sekaligus screening terhadap 877 warga binaan Lapas Kayuagung, dari sebanyak 1.7590 sasaran screening di Kabupaten OKI.

Diungkapkan Uli, HIV/AIDS merupakan virus yang memperlemah sistem kekebalan tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini rentan terhadap infeksi, dan sejauh ini ada beberapa wilayah OKI yang rawan HIV/AIDS.

“Sebagian besar daerah rawan HIV/AIDS berada di wilayah perbatasan diantaranya Mesuji, Lempuing dan Air Sugihan,” terangnya.

Lanjut Uli, guna menekan angka penambahan kasus, Dinkes OKI melakukan berbagai program pencegahan, mulai dari sosialisasi, pemberian kondom bagi kelompok beresiko, hingga membentuk konselor penyakit HIV/AIDS di fasilitas layanan kesehatan, mulai di 32 puskesmas tersebar di kecamatan se-Kabupaten OKI serta RS Kayuagung dan RS Tugu Jaya. (Ron)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here