Beranda Palembang Gelar Dies Natalis ke-39, Polsri Bangun Negeri Melalui Inovasi Hybrid Learning dan...

Gelar Dies Natalis ke-39, Polsri Bangun Negeri Melalui Inovasi Hybrid Learning dan Teaching Industry

215
0
BERBAGI
Direktur Polsri Dr. Ing. Ahmad Taqwa. [Sumber Foto Beritakajang.com/Daud]

Palembang, Beritakajang.com – Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) gelar dies natalis ke-39 dengan tema ‘Membangun Negeri Melalui Inovasi Hybrid Learning dan Teaching Industry’, Selasa (2/11).

“Sudah begitu banyak prestasi Polsri yang diperoleh, diantaranya juara Porseni dan debat Bahasa Inggris untuk tingkat internasional dengan menduduki juara umum tiga kali berturut-turut. Disamping itu juga kita dalam hal ini sudah melakukan penelitian pemanfaatan minyak sawit (crude palm oil) dengan menjadi B 100, yang dapat menjadi bahan bakar. Dan ada banyak lagi prestasi yang harus kita kejar,” ujar Direktur Polsri, Dr. Ing. Ahmad Taqwa dalam sambutannya.

Taqwa menuturkan, di dalam perjalanannya untuk menjadi unggul dan terkemuka sampai peringatan dies natalis ke-39 ini, Polsri telah berkembang pesat menjadi sembilan jurusan, terdiri dari 25 program studi. Yaitu 12 program studi D III, 12 program studi sarjana terapan (D IV) dan satu program magister (S2 Terapan) bidang teknik energi terbarukan.

“Dalam pengelolaanya, Polsri menetapkan beberapa sasaran strategis yang berpijak pada misi Polsri, yaitu meningkatnya kualitas pembelajaran dan mahasiswa pendidikan tinggi, memperluas kesempatan, serta mendapatkan pendidikan yang layak,” jelas dia.

“Polsri dalam setiap kebijakannya juga selalu berorientasi pada kualitas pembelajaran yang diharapkan mampu memasuki dunia kerja,” jelas dia.

Taqwa menjelaskn, penyesuaian kurikulum selalu dilakukan dengan membina hubungan baik bersama industi, agar kurikulum Polsri sinkron dengan kebutuhan industri atau dikenal dengan link and match.

“Dalam hal ini, kurikulum di update secara berkala dengan melibatkan pihak industri di dalam pembuatan kurikulum, mengundang tenaga ahli dari industri sebagai dosen tamu, mengadakan program magang, memberikan sertifikat kompetensi, dan bekerjasama dengan industri/perusahaan untuk meyerap lulusan Polsri,” terang dia.

Kata dia lagi, pendekatan dalam proses pembelajaran lebih menekankan pada student center learning (SCL) dari pada teacher center learning (TCL) yang diaplikasikan melalui learning management sistem (LMS) Polsri.

Menyikapi situasi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir, proses pembelajaran di Polsri menggabungkan metode pembelajaran online dan offline yang dikenal dengan hybrid learning.

“Melalui metode tersebut, maka proses pembelajaran di kelas, bengkel, dan laboratorium dapat menjadi lebih dinamis. Kedinamisan tersebut dapat terukur dari dinamika pembelajaran dimana mahasiswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Pembelajaran dengan metode kombinasi ini juga ditunjang dengan fasilitas teknologi informasi yang berbasiskan pada multimedia, bengkel dan laboratorium yang dalam proses sertifikasi ISO 17025,” tutupnya. [Daud]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here