Beranda OKI Madira Manfaatkan Teknologi Tepat Guna, Cara KPTPH OKI Gaet Para Pemuda Mencintai Pertanian

Manfaatkan Teknologi Tepat Guna, Cara KPTPH OKI Gaet Para Pemuda Mencintai Pertanian

407
0
BERBAGI

Kayuagung, Beritakajang.com – Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Kabupaten OKI saat ini fokus melakukan pembinaan terhadap para generasi muda untuk bertani. Hal ini disampaikan Kepala Dinas KPTPH Kabupaten OKI, Sahrul, saat dibincangi di ruang kerjanya, Senin (1/2).

Menurut Sahrul, hal ini dilakukan dalam rangka mengoptimalkan program pembangunan pertanian guna mencapai ketahanan pangan nasional.

“Kita juga tengah berupaya bagaimana untuk menarik minat para generasi muda untuk bertani, karena berdasarkan data nasional petani muda di Indonesia hanya berkisar 1 persen. Ini akan menjadi ancaman serius untuk ketahanan pangan nasional, untuk itu kita berupaya untuk menggaet para pemuda untuk mencintai pertanian dan memberikan pemahaman bahwa dengan bertani juga bisa memberikan kesejahteraan bagi mereka,” kata Sahrul.

Ia juga mengungkapkan ada beberapa faktor generasi muda enggan untuk terjun ke dunia pertanian, diantaranya karena penghasilan tenaga kerja di sektor pertanian lebih rendah dibandingkan dengan sektor industri dan jasa. Selain itu, tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan agribisnis juga menjadi penyebab kurangnya minat generasi muda untuk berkecimpung di dunia pertanian.

Untuk mengatasi hal itu, pihak Dinas KPTPH OKI terus melakukan terobosan-terobosan guna memacu para pemuda tani untuk bergerak kebidang pertanian modern, diantaranya dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.

“Kalau yang dulunya mengelolah tanah dengan cangkul saat ini sudah menggunakan mesin pengelola tanah, dan teknologi pertanian lainnya,” ungkap dia.

Ia juga mengaku dengan telah dimanfaatkannya teknologi tepat guna tersebut, jumlah pemuda tani di Kabupaten OKI hampir menyentuh angka 30 persen.

Untuk mengakomodir itu, pihaknya saat ini sudah membentuk kelompok pemuda tani di beberapa wilayah di 18 kecamatan yang memang fokus bergerak untuk membantu para petani yang ada di pedesaan, khususnya untuk para anak-anak petani yang putus sekolah dan juga sarjana pertanian yang mengabdikan dirinya untuk pertanian.

“Bahkan untuk pendamping penyuluh pertanian saat ini hampir seluruhnya didominasi anak-anak muda,” akuhnya.

Selain itu, langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menggaet para pemuda ini, yakni dengan memodernisasi alat-alat pertanian.

“Ini adalah tantangan kita untuk memberikan inovasi teknologi yang tepat guna. Selain itu, kita juga akan memfasilitasi teknologi tersebut dengan menciptakan bengkel-bengkel alat pertanian. Ini yang akan kita lakukan, bagaimana mendorong para pemuda ini bukan hanya di pertaniannya, tapi juga diperbengkelan alat pertaniannya,” ungkap dia lagi.

Untuk menunjang itu semua, Sahrul mengaku pihaknya akan membentuk Unit Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA) di setiap kecamatan yang nantinya semua bantuan alat mesin pertanian akan disalurkan ke UPJA, bukan ke kelompok tani, sehingga nanti merekalah yang akan memanen lahan sawah yang ada disekitarnya dengan bayaran yang rendah.

“Disitu mereka bisa berbisnis, berapa pendapatan untuk mereka, dan berapa mereka saving untuk perawatan mesin pertanian,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga akan memenuhi apa yang dibutuhkan para pemuda tani ini dengan cara memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada para pemuda ini, baik itu ke provinsi ataupun ke Jakarta.

“Baru-baru ini kita telah mengirim operator handtractor untuk pelatihan ke Martapura. Tujuannya apa? agar mereka dapat ilmu dan bisa menularkan ke masyarakat petani,” tandasnya. (Ron)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here