Beranda Palembang Keluarga Besar PAPPRI Sumsel Dalam Momen Silaturahmi

Keluarga Besar PAPPRI Sumsel Dalam Momen Silaturahmi

15
0
BERBAGI
(Sumbee Foto Beritakajang/Andre)
Palembang,Beritakajang.com – Masih dalam suasana Lebaran Idul Fitri 1445 H dan sudah menjadi kelaziman atau kebiasaan bagi ummat Islam dengan melakukan open house, halal bi halal atau bersilaturahmi di hari Kemenangan Idul Fitri ini, seperti yang dilakukan oleh Keluarga Besar PAPPRI Sumsel, dimana di Idul Fitri 1445 H ini Ketua DPD PAPPRI Sumsel, Hj. Khoirunisyah mengadakan open house/halal bi halal di kediamannya di Jln. Kampus Ilir Barat Satu Palembang.
Seperti yang disampaikan oleh Hj. Khoirunisyah (Ketua DPD) yang mewakili Keluarga Besar PAPPRI Sumsel mengatakan bahwa pentingnya tradisi halal bi halal dalam memperkuat tali silaturahmi dan memperbaiki hubungan antar individu, anggota keluarga serta kelompok.
Terlihat di momen tersebut, antara lain : Pelaku Seni Musik, Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, Pemusik bahkan Penikmat Musik serta dari Organisasi GAPEKSINDO, para Pelaku Konstruksi, Rekanan Usaha, semuanya kumpul bersama.
Selanjutnya ditambahkan oleh Drs Herri Supriadi (Wakil Sekretaris DPD) menjelaskan bahwa halal bi halal merupakan salah satu tradisi yang dilakukan setelah berakhirnya bulan suci Ramadhan, dimana ummat Muslim bertemu dan saling memaafkan serta memperkuat ikatan persaudaraan dan kekeluargaan.
Dalam konteks acara tersebut, Drs. Herri Supriadi menggarisbawahi bahwa halal bi halal tidak hanya sekadar ritual formal, tetapi juga sebagai media untuk menjalin kembali hubungan yang mungkin renggang atau terputus. Melalui acara halal bi halal ini, diharapkan setiap individu dapat memperbaiki hubungan dengan keluarga, tetangga, teman, dan masyarakat secara luas.
“Dalam suasana halal bi halal, kita diminta untuk saling memaafkan dan merangkul satu sama lain. Ini merupakan momen yang tepat untuk memperkuat ikatan silaturahmi yang telah terjalin atau memulai kembali hubungan yang sempat terputus,” kata Drs. Herri Supriadi saat ditanya oleh Media Online.
Selain itu, Drs. Herri Supriadi juga menekankan pentingnya memahami makna dan hikmah dari tradisi halal bi halal atau silaturahmi. Ia menyebut bahwa perayaan ini bukan hanya sekadar pertemuan sosial, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan nilai-nilai keislaman seperti maaf, toleransi, dan saling menghormati.
Istilah halal bi halal banyak digunakan masyarakat Indonesia saat berkumpul dengan sanak saudara dan kerabat seusai perayaan Idul Fitri. Meskipun mengandung unsur bahasa Arab, kata halal bihalal tidak ditemukan dalam kamus Arab modern maupun klasik. “Halal bi halal” hanya merupakan penyebutan khusus terhadap sebuah tradisi yang dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat muslim Indonesia, dengan makna menguraikan kekusutan tali persaudaraan,” begitu penjelasan Drs. Herri Supriadi.
Kata halal bi halal bisa disasarkan pada asal bahasa halla-yahallu-hallan, dengan makna terurai atau terlepas. Dengan arti, halal bi halal merupakan sebuah media untuk mengembalikan kekusutan hubungan persaudaraan dengan saling memaafkan pada saat dan atau setelah hari raya Idul Fitri. Misal saja, selama setahun sebelum Idul Fitri di tengah-tengah kita terjadi kesalahpahaman, atau banyak kesalahan-kesalahan lain yang dilakukan secara sengaja maupun tidak di antara sesama, maka halal bi halal atau silaturahmi ini adalah waktu untuk menguraikan keruwetan yang tentu mengganjal hati tersebut. Dengan cara meminta maaf dan juga memaafkan,” lanjut Drs. Herri Supriadi.
Pertanyaannya mengapa istilah halal bi halal hanya berlaku setelah Idul Fitri, Drs. Herri Supriadi menambahkan, hal tersebut juga karena memiliki hubungan kuat dengan makna lafal Idul Fitri, yakni perayaan kembalinya manusia pada kesucian.
“Idul berarti suatu perayaan yang diulang-ulang, sedangkan Fitri bermakna suci. Maka Idul Fitri merupakan perayaan kembalinya manusia terhadap kesucian yang itu hanya bisa diraih dengan memperoleh ampunan dari Allah SWT, dan mendapatkan maaf dari sesama manusia,” ungkap Drs. Herri Supriadi.
Drs. Herri Supriadi berharap bahwa semangat Halal bi Halal dapat terus terjaga dan dihayati oleh seluruh keluarga. Beliau juga mengajak semua anggota keluarga untuk memanfaatkan moment tersebut sebagai sarana untuk memperkuat tali silaturahmi, memperbaiki hubungan yang rusak, serta menciptakan keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat.
Kemudian silaturahmi yang terjadi akan terus membara dan menginspirasi setiap individu untuk menjaga hubungan yang baik dengan sesama. Melalui penghayatan dan penerapan nilai-nilai silaturahmi, diharapkan terjalinlah ikatan silaturahmi yang kuat, harmoni dalam keluarga, serta kebersamaan yang erat dalam masyarakat.
Selanjutnya Drs. Herri Supriadi mengajak semua anggota keluarga untuk menjaga semangat halal bi halal atau silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari. Dan berharap bahwa silaturahmi ini tidak hanya berhenti pada satu momen, melainkan menjadi awal dari komitmen bersama untuk terus membangun silaturahmi yang harmonis dan memperkuat persatuan dalam bingkai keislaman dan menjadi momentum yang berharga dalam menyatukan hati dan mempererat ikatan persaudaraan di antara anggota keluara besar PAPPRI Sumsel.(Andre)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here