Beranda Palembang BI Sumsel Ajak Pemerintah Kota Perkuat Green Economy

BI Sumsel Ajak Pemerintah Kota Perkuat Green Economy

83
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Ines)

Palembang, Beritakajang.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersama dengan Pemerintah Kota Palembang menyelenggarakan seminar nasional yang mengusung tema ‘Transformasi Ekonomi Hijau Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan’.

Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-23 di Kota Palembang.

Kegiatan yang bertempat di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang ini menghadirkan empat narasumber yakni Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi Drs. lwan Suryana MM, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putra ST MM, Ekonom sekaligus Pengurus Perbanas Dr. Aviliani SE M.Si serta Senior Vice President of Project Management Office PT Bukit Asam Tbk Kris Tjahajaning Tyas.

Seminar yang dihadiri oleh walikota anggota APEKSI, jajaran Forkopimda Provinsi Sumatera Selatan, serta pimpinan perbankan berlangsung meriah.

Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi terciptanya sinergi berbagai pihak yang mampu mewujudkan iklim investasi hijau di daerah guna menavigasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, Erwin Soeriadimadja menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi hijau telah menjadi salah satu strategi global untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

“Sumatera Selatan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat sebesar 5,11% (yoy) pada triwulan I 2023. Sejalan dengan daerah lainnya, tekanan inflasi Sumatera Selatan juga berhasil diredam dengan pencapaian sebesar 3,38% (yoy) pada bulan Mei 2023,” katanya.

Dalam perjalanannya, perkembangan ekonomi dan stabilitas harga tidak terlepas dari beragam tantangan, mulai dari instabilitas ekonomi global sampai fenomena perubahan iklim yang memicu disrupsi rantai pasok global dan berpotensi risiko terhadap sektor pertanian.

“Ketidakpastian harus bisa kita antisipasi sehingga kita bisa tetap memiliki keyakinan tinggi melanjutkan pemulihan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas dia.

Erwin juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta pembangunan rendah karbon melalui semangat transformasi ekonomi hijau.

“Bank Indonesia turut memberi perhatian terhadap implementasi inisiatif ekonomi hijau antara lain melalui kebijakan makroprudensial, pendalaman pasar keuangan, serta transformasi UMKM hijau,” jelasnya.

Sementara Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik, mengapresiasi pelaksanaan seminar nasional ini dan meminta agar pemerintah daerah dapat lebih fokus dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di daerahnya, khususnya persoalan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan itu, Ketua Dewan Pengurus APEKSI Dr. H. Bima Arya Sugiarto menekankan sikap dan peran yang harus dimiliki oleh walikota se-Indonesia sebagai barisan terdepan dalam membantu pemerintah pusat memprioritaskan tiga hal penting, yakni menjaga inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menggenjot investasi.

Gelaran seminar transformasi ekonomi hijau yang digagas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan ini menjadi sebuah dukungan sinergi antara Bank Indonesia dengan seluruh walikota se-Indonesia, guna mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk transformasi ekonomi hijau dan mengendalikan inflasi di daerah dengan tetap memberikan perhatian kepada upaya pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting. (Ines)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here