Beranda Olahraga Sumsel Masih Optimis Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Sumsel Masih Optimis Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

137
0
BERBAGI
Faisal Mursyid. (Sumber Foto Beritakajang.com/Ines)

Palembang, Beritakajang.com – Setelah beredarnya isu pemindahan tuan rumah Piala Dunia U-20 hingga batalnya drawing yang harusnya dilakukan akhir Maret mendatang di Bali, membuat petinggi dan para pencinta sepak bola tanah air menjadi heboh.

Seperti yang disampaikan Sekretaris Tim Teknis Asprov PSSI Sumsel Panitia Persiapan Piala Dunia U-20, Faisal Mursyid.

Ia mengatakan, beberapa poin masih membuat Indonesia tetap menjadi tuan rumah. Dia membantah soal info yang sekarang banyak beredar mengenai ditunjuknya Peru ataupun Argentina oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 untuk menggantikan Indonesia.

Pertama, bahwa sumber berita yang valid terkait dengan Piala Dunia U-20 di Indonesia itu berasal dari PSSI dan FIFA. Kedua, Waketum 2 PSSI Ratu Tisa sekarang sedang berada di Doha Qatar untuk membicarakan masalah ini. Menyusul juga info terakhir Ketua PSSI Erick Thohir, tengah berangkat ke markas FIFA di Zurich untuk membicarakan masalah ini dan mencari solusi terbaik untuk perhelatan Piala Dunia U-20.

“Yang jelas kami dari panitia daerah, LOC dan lain-lainnya ini, proses masih terus berlanjut dan berlangsung seperti biasa. Dan kalaupun ada hal-hal yang di luar itu merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Jadi kita serahkan ke pemerintah pusat, bagaimana untuk mengkomunikasikannya dengan FIFA. Karena dari pemerintah pusat, PSSI, dan FIFA sudah ada semacam agreement ataupun perjanjian yang mengikat tanggung jawab sebagai tuan rumah. Jadi tidak gampang untuk tunjuk sana tunjuk sini seperti informasi yang beredar, tidak gampang itu,” kata Faisal.

Menurutnya, ada legalitasnya Indonesia ini sebagai tuan rumah. Sehingga tidak gampang FIFA mengalihkan Piala Dunia U-20 ke negara lain tanpa adanya kesepakatan ataupun pembicaraan lebih lanjut.

Masalah beberapa daerah di Indonesia menolak Timnas Israel untuk bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesia, menurutnya, tergantung sudut pandang siapa yang mengomentari.

“Kalau orang politik tentu sudut pandangnya berbeda dengan orang olahraga,” ujar dia.

“Jadi kita harus melihat masalah ini dengan jernih. Ada beberapa hal perlu kita pertimbangkan karena dana sudah ratusan miliar rupiah dikeluarkan oleh negara untuk persiapan Piala Dunia,” tambahnya.

Untuk itu, Faisal sendiri masih optimis Indonesia bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Sebagai insan bola dan yang masih terlibat persiapan Piala Dunia, kami masih optimis. Makanya ada upaya-upaya strategis yang dilakukan oleh PSSI maupun pemerintah pusat untuk membicarakan hal ini dengan FIFA. Dan FIFA nanti akan membicarakan ini dengan Israel, hal apa yang bisa menjadi solusi ataupun jalan keluar dari persoalan tersebut,” ungkapnya.

Proses juga masih berlanjut untuk persiapan Piala Dunia di Indonesia, terakhir tim inspeksi FIFA berkunjung ke Bali.

“Sebenarnya munculnya masalah ini karena Timnas Israel lolos dari tahun lalu, dan baru ramai sekarang ini. Israel itu juga tidak kita undang, tidak diundang PSSI, tidak diundang pemerintah. Israel lolos melalui pra kualifikasi di zona Eropa. Jadi dia sebagai mandatori FIFA mempunyai hak untuk mengikuti Piala Dunia U-20,” tambahnya.

Permasalahannya ini, lanjutnya, ada hubungan dengan Palestina. Serta terkait dengan history, dimana Palestina sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI dan dan lain-lainnya.

“Jadi, sekali lagi soal pemindahan tuan rumah dan isu yang ke mana-mana itu tidak benar. Jadi kita harus bijak menanggapi hal ini dan dengan jernih,” pungkasnya. (Ines)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here