Beranda Palembang Tekan Angka Stunting, Syaiful Padli Berharap Dinkes Sumsel Alokasikan PMT

Tekan Angka Stunting, Syaiful Padli Berharap Dinkes Sumsel Alokasikan PMT

90
0
BERBAGI
Anggota DPRD Provinsi Sumsel Dapil 1 dari Fraksi PKS Mgs Syaiful Padli saat menggelar reses di Puskesmas 4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU I) Kota Palembang, Selasa (7/3/2023). (Sumber Foto Beritakajang.com/Daud)

Palembang, Beritakajang.com – Reses tahap 1 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumsel dapil 1 (Kecamatan Ilir Barat 1, Ilir Barat II, Bukit Kecil, Gandus, Seberang Ulu 1, Seberang Ulu II, Kertapati, Plaju, dan Jakabaring) dilaksanakan di Puskesmas 4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang, Selasa (7/3/2023).

Anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mgs Syaiful Padli menyampaikan, untuk reses kali ini rombongan dari dapil menyerap aspirasi masyarakat yang berada dari Puskesmas 4 Ulu.

“Untuk bahasan yang pertama, kaitannya dengan angka stunting. Dimana untuk SU I ini, nomor dua tertinggi yang ada di Kota Palembang. Tertinggi pertamanya itu ada di SU II,” jelas dia.

Lanjut dia, SU I sudah masuk dalam daerah miskin ekstrim. Artinya langkah utama untuk pencegahan angka stunting di kawasan ini harus dibenahi dulu untuk tingkat kemiskinannya.

“Karena semakin banyak angka kemiskinan, maka semakin tinggi pula angka stunting di kawasan tersebut,” tambah dia.

“Untuk itulah dengan kehadiran kami disini, ingin mendengar secara langsung dari kader-kader Posyandu. Ternyata apa yang mereka sampaikan itu benar, kurangnya pemberian makanan tambahan (PMT),” kata Syaiful.

“Untuk PMT ini sendiri setelah kami hitung, kalau setiap kelurahan lebih kurang 30, kalau satu Posyandu dialokasikan Rp 500.000, maka butuh Rp 15 juta untuk setiap bulan, dikalikan satu tahun dan dikalikan 107 kelurahan, maka didapatlah untuk Palembang saja bisa menelan dana Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar,” tambahnya.

Lanjut Syaiful mengatakan, artinya Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel kedepan, paling tidak harus memberikan PMT bagi Posyandu yang ada di kabupaten / kota.

“Sebagai informasi untuk di tahun 2022 kemarin, PMT kita Rp 12,8 miliar. Akan tetapi ini dicoret oleh Kementerian Kesehatan. Maka dari itu, beberapa waktu lalu kami dari Komisi V mendatangi Kemenkes agar PMT ini kembali dialokasikan untuk Sumsel,” tuturnya.

Syaiful juga mengungkapkan, hasil dari reses ini akan kita laporkan dalam paripurna, supaya dapat menjadi perhatian bagi Dinkes Sumsel. (MD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here