Beranda Musi Banyuasin Begini Pengaruh Ekonomi Masyarakat dengan Adanya Aktivitas Tambang Minyak Tradisional

Begini Pengaruh Ekonomi Masyarakat dengan Adanya Aktivitas Tambang Minyak Tradisional

165
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Tarmizi)

Sekayu, Beritakajang.com – Kehadiran tambang minyak tradisional di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mendapat perhatian khusus dari berbagai elemen, baik tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten.

Bagaimana tidak, dengan hasil yang menggiurkan, beberapa kelompok masyarakat rela mempertaruhkan eksistensi kehidupan dengan bahaya dan dampak yang ditimbulkan.

Berbagai sumber menyebutkan, di Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel hampir mencapai 8.000 sumur minyak tradisional bertebaran.

Catatan ini tersebar di sejumlah kecamatan yang ada, diantaranya Batang Hari Leko, Sanga Desa, Keluang, Babat Toman, Bayung Lencir, Tungkal Jaya, dan Jitak Jaya. Hal tersebut seolah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dengan hasil rata-rata ratusan juta hingga puluhan miliar dalam satu bulan produksi tambang.

Tak banyak yang mengira akan banyaknya cukong maupun pengusaha serta pemodal yang diuntungkan dari adanya aktivitas tambang tradisional yang tersebar.

Hasil tersebut hanya untuk mencakup sumur minyak tradisional, belum termasuk dengan refinery atau penyulingan minyak yang hampir ribuan jumlahnya dengan pasokan minyak mentah yang melimpah apalagi dengan harga yang luar biasa.

Salah satu warga yang juga pekerja di salah satu sumur minyak tradisional berinisial AN (37) mengatakan, dirinya hanya pekerja lepas dengan penghasilan harian. Akan tetapi ia sangat mengetahui dampak besar adanya tambang minyak tradisional ini bagi ekonomi masyarakat.

“Namun sangat disayangkan, kita lalai dalam memperhitungkan mekanisme keselamatan pada saat bekerja. Bahaya yang selalu menghampiri kita seolah-olah akan merenggut nyawa dan kebahagiaan keluarga,” ungkap pria yang memiliki 4 orang anak yang masih bersekolah ini, Ahad (18/12/2022).

Dilanjutkannya, keuntungan demi keuntungan hanya dimiliki oleh orang – orang tertentu yang memiliki besaran modal yang luar biasa. Seharusnya hal ini menjadi langkah efektif bagaimana mengusung rantai penghasilan yang setara dengan keselamatan.

“Kami berharap, aktivitas tambang tradisional ini menjadi ladang tumbuh kembang perekonomian yang tidak banyak menguntungkan suatu kelompok,” cetusnya.

Sementara itu, salah satu pemilik sumur minyak tradisional yang namanya enggan disebutkan mengatakan, pihaknya selaku pemilik sebenarnya sangat menginginkan hal yang terbaik untuk pertambangan minyak tradisional di Muba.

“Selain perekonomian, sosialnya pun sangat mengikat masyarakat. Kita semua yakin akan adanya kebijakan khusus yang diambil Pemkab Muba,” harapnya. (Tarmizi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here