Beranda Palembang Jelang Nataru, BI Sumsel Siapkan Uang Kartal Sekitar Rp 3,1 Triliun

Jelang Nataru, BI Sumsel Siapkan Uang Kartal Sekitar Rp 3,1 Triliun

107
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Ines)

Palembang, Beritakajang.com – Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Sumatera Selatan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan uang kartal sekitar Rp 3,1 triliun.

Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan uang kartal pada Desember 2021 yang sekitar Rp 3,3 triliun.

Perkiraan yang lebih rendah ini mempertimbangkan perbankan di area Sumbagsel yang pada tahun ini telah berupaya lebih awal mengantisipasi kebutuhan uang kartal jelang Natal dan Tahun Baru, termasuk antisipasi kebutuhan untuk di ATM dan penyaluran bantuan sosial untuk beberapa bank pelaksana, serta adanya hari libur Natal dan Tahun Baru 2023 yang relatif lebih singkat.

Dikatakan Kepala BI Sumsel Erwin Soeriadimadja, untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di wilayah Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung jelang Nataru, pihaknya telah mendistribusikan lebih awal uang kartal melalui masing-masing Kantor Perwakilan BI di wilayah tersebut total sekitar Rp 3,1 triliun.

“Dana itu dipersiapkan untuk penarikan secara tunai melalui kantor layanan dan mesin ATM perbankan,” katanya.

BI mengantisipasi kebutuhan uang tunai dan kegiatan transaksi sistem pembayaran menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dengan mempersiapkan layanan kas, baik melalui jaringan kantor Bank Indonesia maupun jaringan perbankan, dan infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang lancar dan terjaga.

“Untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Kantor Perwakilan BI Sumsel bersinergi dengan perbankan menyiapkan sejumlah 252 titik penukaran di kantor cabang bank umum,” terangnya.

Selanjutnya, untuk memastikan kegiatan transaksi non tunai berjalan dengan lancar dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, BI juga terus mengoptimalkan sistem pembayaran non tunai yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia melalui Sistem Bank Indonesia Rea/ Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

“BI juga terus berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran, serta senantiasa mengimbau perbankan agar terus meningkatkan layanan penukaran uang kartal bagi masyarakat,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang untuk menukarkan uangnya di lokasi penukaran resmi guna mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang.

“Kita juga mengajak masyarakat untuk senantiasa mengenali cirri-ciri keaslian rupiah dan merawat uang rupiah sebagai bentuk cinta rupiah, menjaga rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara, alat pembayaran yang sah dan pemersatu bangsa sebagai bentuk bangga rupiah, dan mengenal fungsi rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian sebagai bentuk paham rupiah,” pungkasnya. (Ines)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here