Beranda Olahraga Dampak Liga 2 Ditunda, Biaya Operasional SFC Membengkak

Dampak Liga 2 Ditunda, Biaya Operasional SFC Membengkak

153
0
BERBAGI
Direktur Teknik SFC Indrayadi. (Sumber Foto Beritakajang.com/Ines)

Palembang, Beritakajang.com – Tragedi Kanjuruhan meninggalkan bekas yang sangat mendalam bagi insan sepakbola tanah air. Namun buntut tragedi tersebut membuat sejumlah klub mengalami pembengkakan biaya operasional, dikarenakan penyelenggaraan Liga Indonesia ditunda oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Hal tersebut juga dirasakan tim kebanggaan Kota Palembang, Sriwijaya FC (SFC).

Manajemen SFC pun mengakui tim mengalami persoalan keuangan karena jadwal liga yang tak jelas pasca pertandingan dibekukan akibat tragedi Kanjuruhan.

“Kalau ditanya kerugian, tentu ada pembengkakan biaya,” kata Direktur Teknik SFC Indrayadi, Senin (24/10/2022).

Menurut eks kiper Laskar Wong Kito itu, salah satu upaya menekan masalah keuangan tim adalah dengan memutuskan skuad SFC untuk libur sementara hingga ada kepastian jadwal Liga Indonesia kembali digelar.

“Kalau diliburkan bisa sedikit meringankan dan menghemat pengeluaran klub,” timpalnya.

Indrayadi menyampaikan, semestinya durasi kontrak semua pemain berakhir pada Februari 2023. Namun karena laga disetop sementara, klub harus menanggung biaya pemain akibat jadwal pertandingan dihentikan.

“Kontrak itu kan kami hitung delapan bulan dari Juli dan Februari 2023, mestinya kompetisi sudah beres. Tapi karena masalah yang terjadi kita harus menambah waktu kontrak dan membuat tambah biaya,” ungkap dia.

Kondisi laga yang dihentikan sementara sampai waktu belum pasti juga membuat manajemen mengalami kerugian. Seban, para pemain masih ada yang di Palembang, meski tim telah diliburkan sejak Jumat (21/10/2022) lalu.

“Durasi kompetisi ini molor, otomatis kami jadi menambah biaya, karena pemain istirahat masih ada yang di Majestic (hotel),” bebernya.

Indrayadi berharap dengan kondisi klub dalam kondisi keterbatasan keuangan, PSSI dapat membantu meringankan beban biaya operasional agar manajemen tim tidak mengalami kesulitan.

“Saya pikir PSSI setidaknya memikirkan subsidi untuk klub. Urusan ini menjadi kewajiban mereka sebagai wadah dari seluruh klub di Indonesia,” pungkasnya. (Ines)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here