Pangkalan Balai, Beritakajang.com – Nasib malang dialami Jarwono (37), warga Sukamoro Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin ini. Karena saat ini dirinya sedang mengalami kesulitan untuk melunasi biaya melahirkan sang istri yang berkisar belasan juta rupiah di salah satu rumah sakit di Kota Palembang, Senin(29/11).
Jarwono mengatakan, total biaya istrinya melahirkan sebesar Rp 21 juta. Saat ini, dirinya hanya sanggup membayar Rp 4 juta saja dari jumlah keseluruhan, sedangkan sisinya yang masih berkisar Rp 17 Juta, tidak tahu lagi kemana harus mencari.
“Saya tidak punya uang lagi untuk menebus, rumah sakit sudah tidak bertanggung jawab lagi dan fasilitas sudah dicabut. Saya tidak punya biaya, juga tidak punya BPJS ataupun kartu KIS,” ujarnya, Senin (29/11).
Dirinya juga sudah mendatangi pihak – pihak terkait di Kabupaten Banyuasin, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meminta bantuan. Tetapi jawaban dari Dinkes Banyuasin tidak bisa membantu, karena tidak ada kerjasama antara rumah sakit yang bersangkutan dengan pemerintah kabupaten.
“Dinkes tidak bisa bantu, karena rumah sakit tersebut tidak kerjasama dengan Banyuasin, tetapi dari Baznas akan membantu walau tidak sebesar biaya yang dibutuhkan. Dan Baznas meminta waktu 3 hari,” katanya.
Menurut Jarwono, pihak rumah sakit saat ini sudah mendesak dirinya untuk melunasi biaya persalinan istrinya. Jika tidak dilunasi, maka anak dan istri ditahan, sedangkan rumah sakit sudah tidak menanggung lagi terkait biaya pengobatan.
“Waktu saya sudah mepet, kasian anak dan istri saya. Kepada pemerintah atau pihak terkait, saya harapkan bantuannya untuk meringankan beban yang saat ini sedang saya alami, dan segera berkumpul dengan keluarga,” harapnya.
Sementara Sekda Banyuasin Senen Har saat dikonfirmasi terkait masalah ini mengatakan, untuk melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Banyuasin.
“Temui Ibu Rini di Dinas Kesehatan, kemudian ke Dinas Sosial,” ujarnya singkat. (Ida)
