Beranda Lubuk Linggau Menelusuri Destinasi Pariwisata yang Ada di Lubuklinggau

Menelusuri Destinasi Pariwisata yang Ada di Lubuklinggau

511
0
BERBAGI

Lubuklinggau, Beritakajang.com – Kotamadya Lubuk Linggau merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang terkenal dengan destinasi pariwisatanya. Beragam pariwisata mulai dari wisata religi, wisata buatan hingga wisata alam memukau banyak terdapat di daerah ini.

Dalam kesempatan ini, kita akan berkunjung ke beberapa tempat wisata terkenal di Lubuklinggau, seperti wisata religi Masjid An-Nasir Sohe dan wisata alam air terjun Temam. Dua wisata ini cukup terkenal di Sumatera Selatan, mudah diakses dan memiliki banyak spot foto unik disana.

Dari Kota Lubuklinggau, jika kita berkeliling berkendara baik menggunakan sepeda motor ataupun mobil, jarak yang kita tempuh menuju Masjid An-Nasir Sohe tidaklah terlalu jauh. Hanya berjarak sekitar 10 KM dari pusat Kota, sambil menikmati pemandangan Bukit Sulap, tanpa terasa kita akan sampai ke Jalan Lingkar Utara, Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kotamadya Lubuklinggau Sumsel, tempat masjid tersebut berdiri.

Ketika sampai di tempat ini, kita akan disambut oleh sebuah bangunan masjid megah dan unik yang bentuknya berbeda dan tak biasa. Jika masjid pada umumnya terletak di atas tanah dengan kubah bulat, maka Masjid An-Nasir Sohe ini berbentuk bulat segitiga dan terletak di atas kolam yang melingkari masjid.

“Masjid ini dibangun memang berbeda dari pada umumnya. Bentuknya bulat segitiga dengan ukiran indah di dalamnya. Ditambah lagi masjid ini konsepnya memang terapung dan kolam melingkari masjid dan ada ikan hias disana,” ujar Nita Zairanti, salah satu duta pariwisata Lubuklinggau.

Masjid ini dibangun oleh Walikota SN Prana Putra Sohe sekitar tahun 2020, dan diresmikan pada pada 12 Februari 2021. Berdampingan dengan masjid ini juga, kini sedang dibangun Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis (STIEB) Prana Sohe.

“An-Nasir itu artinya sebagai penolong dan sohe itu kebenaran. Jika digabung artinya penolong dalam kebenaran. Disini juga dibangun Kampus Ilmu Ekonomi sebagai salah satu pilihan tempat pendidikan. Ini dilakukan untuk mengenang keluarga Pak Prana atau yang akrab disapa Pak Nanan dan jangan lupa mampir untuk sholat disini,” kata Nita.

Kemudian, wisata pun berlanjut ke salah satu air terjun yang menjadi andalan Kota Lubukliinggau. Hanya menempuh jarak sekitar 11 KM dari pusat kota dan akses jalur darat yang cukup baik, kita dengan mudah bisa menikmati keaslian alam air terjun Temam.

Air terjun Temam ini memiliki keunikan tersendiri jika kita lihat dari berbagai sudut pandang. Jika kita saksikan dari atas ketinggian dari jembatan gantung yang telah tersedia, maka air terjun ini seperti menyerupai tirai dengan panjang 25 meter dan tinggi 12 meter. Sepintas jika diperhatikan maka seperti menyerupai air terjun Niagara diperbatasan Amerika dan Kanada.

Jika kita ingin melihat air terjun lebih dekat lagi, maka kita harus menuruni 100 anak tangga ke bawah. Dari dekat kita bisa menyaksikan sendiri air jatuh dengan percikan-percikan air segar membahasi tubuh. Air yang mengalir dari celah bebatuan dan jatuh ke bawah membuat sungai ini tersaring alami, terlihat hijau dan bening.

Ditambah banyaknya pepohonan hijau yang tumbuh disepanjang sungai yang bebas sampah membuat kita betah berlama-lama disana. Apalagi anak-anak warga desa disekitar Kelurahan Rahma Kotamadya Lubuklinggau tempat lokasi air terjun tersebut, terlihat seperti tidak takut dengan ketinggian air terjun. Beberapa anak terlihat berjalan diatas air, kemudian terjun dari ketinggian 12 meter dan jatuh ke sungai yang kedalamannya sekitar 4 meter.

“Air terjun ini dinamakan Temam, karena aliran airnya berasal dari sungai Temam. Sungai ini juga sudah dikelola dengan baik, bebas sampah dan banyak tempat untuk berswafoto. Anak-anak yang melompat di air terjun disini adalah anak warga sekitar dan mereka sudah biasa melakukannya,” ujar Rahmat Ramadhani, salah satu duta pariwisata Lubuklinggau.

Menurut Rahmat, air terjun ini sudah sangat lama sejak jaman Belanda atau sekitar tahun 1920 dan sudah banyak sekali ribuan orang berkunjung ke tempat ini. Tetapi di masa pandemi Covid-19 saat ini jumlah pengunjung cukup dibatasi, hanya berjumlah sekitar 200 orang.

Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung, biaya yang dipungut sangat terjangkau sebesar Rp 10 ribu perorang. Kemudian untuk biaya parkir mobil dikenakan sekitar Rp 5 ribu dan biaya parkir motor sekitar Rp 2 ribu. Fasilitas di air terjun ini juga sudah cukup lengkap dengan beberapa tempat duduk istirahat, kantin, toilet, mushola dan water boom.

“Wisata ini beroperasi dari pukul 07.00 WIB – 22.00 WIB dan sangat representatif untuk liburan bersama teman dan keluarga. Pada waktu malam disini juga terdapat hiasan berbagai lampu warna-warni. Ini memang menjadi andalan wisata kota Lubuk Linggau disamping masih banyak lagi wisata-wisata lainnya,” tandasnya.(Ida)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here