Beranda Banyuasin PSTJ Perbaiki Jalan Secara Swadaya

PSTJ Perbaiki Jalan Secara Swadaya

640
0
BERBAGI

Pangkalan Balai, Beritakajang.com – Rusaknya ruas jalan lintas kabupaten yang berada di Desa Margo Mulyo Jalur 20 Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan menjadi penghambat bagi masyarakat dalam beraktivitas mengangkut hasil pertanian. Ironisnya saat musim hujan, kondisi jalan licin berlumpur disertai lubang dalam. Jika tidak diperbaiki, perekonomian menjadi lumpuh.

Oleh karena itulah, Ketua Persatuan Supir Truk Jalur (PSTJ) Asmadi Lastari (28) mengatakan, penimbunan tanah merah dilakukan di setiap titik kerusakan jalan yang terparah. Mengingat kondisi jalan semakin parah lantaran belum adanya tindakan pemerintah untuk memperbaiki.

Diakui Asmadi, tanah merah diangkut menggunakan puluhan armada truk hasil dari dana swadaya masyarakat, dan sebagian bantuan dari pengepul sawit dan karet (pungusaha) dari jalur.

“Alhamdulillah perbaikan jalan dengan cara menimbun lokasi yang rusak dengan tanah merah dalam waktu dua hari kita lakukan secara swadaya. Tanah merah ini kita beli dari Kecamatan Rambutan yang lokasinya jauh dari daerah kita,” kata Asmadi, Jumat (21/5).

Syamsul (38) warga Desa Margo Mulyo mengakui penimbunan tanah merah di sepanjang jalan lintas kabupaten yang ada di desanya dilakukan karena kondisi jalan jika turun hujan sangat tidak layak untuk dilalui. Dengan penimbunan tanah merah dapat memudahkan kendaraan pengangkut hasil pertanian melintas.

“Alhamdulillah jalannya sudah lumayan bagus sekarang, setelah ditimbun menggunakan tanah merah, jadi aktivitas kendaraan yang melintas sudah lancar,” ungkapnya.

Ditambahkan Syamsul, rusaknya jalan lintas kabupaten di sepanjang daerah jalur belum pernah mendapat perhatian serius pemerintah kabupaten maupun provinsi. Setiap rusak, masyarakat selalu swadaya melakukan perbaikan.

“Mewakili masyarakat jalur kami sangat mengharapkan Pemerintah Banyuasin maupun Provinsi Sumsel dapat membangun jalan ini, perbaikan swadaya dilakukan sifatnya sementara, karena alat yang digunakan terbatas,” ujarnya.

Salah satu pengusaha jalur, Kamisah Joko (38) mengakui dengan adanya penimbunan tanah merah ini semua usaha di jalur bisa berjalan dengan lancar tanpa harus terkendala rusaknya jalan.

“Iya sih aku cenderung berharap bagaimana kelanjutannya, masyarakat bersatu memperbaiki jalan yang rusak seperti ini. Kerusakan jalan ini bukan baru tahun-tahun ini, tapi sudah lama namun belum tersentuh,” tuturnya.(Ida)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here