Beranda Lubuk Linggau Rion, Warga Lubuklinggau Penumpang Penerbangan Naas Sriwijaya Air

Rion, Warga Lubuklinggau Penumpang Penerbangan Naas Sriwijaya Air

358
0
BERBAGI

Lubuklinggau, Beritakajang.com – Seorang orang warga Kota Lubuklinggau, Rion Yogatama alias Ebod, menjadi salah satu manifest penumpang penerbangan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada pukul 16.40 Wita.

Rion Yogatama (24) warga Jalan Kenanga II Lintas, RT 06 Kelurahan Senalang, Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).

Informasi yang diterima, pihak keluarga menyebut jika Rion sebelum berangkat berniat menumpangi pesawat Batik Air. Rion diketahui baru bekerja di Pontianak Kalimantan Barat pada pengerjaan menara yang sebelumnya di Jakarta.

Pada Jumat (8/1) pukul 11.50 Wib, Rion merupakan putra pertama dari pasangan Riawan (52) dan Oni Kartika Sari (50) ini berangkat dari Bandara Silampari Lubuklinggau menggunakan maskapai Batik Air tujuan Bandara Soekarno-Hatta Cingkareng dengan ketibaan pukul 13.00 Wib.

Disampaikan pamannya Suyitno (55) yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Lubuklinggau ini didampingi istri Rion, Vivi (27), sempat memberitahukan bahwa dirinya yang harusnya berangkat ke Pontianak menggunakan Nam Air, namun ketinggalan pesawat.

“Suamiku ketinggalan pesawat, karena berangkatnya pagi pukul 07.00 Wib, Sabtu (9/1/2021). Lalu suami bilang dialihkan ke penerbangan pukul 13.00 Wib via maskapai Sriwijaya Air,” jelas Vivi.

Diceritakan Vivi, suaminya Rion berencana pergi ke Pontianak karena dipanggil kerja disana dan pada Jumat (8/1) Rion berangkat ke Jakarta dengan menumpangi pesawat Batik Air sekitar pukul 11.50 Wib, dan tiba di Jakarta sekitar pukul 13.00 Wib.

Kemudian saat kejadian Naas tersebut terjadi pada, Sabtu (9/1) dirinya menyebut terakhir kontak dengan suaminya itu sekitar pukul 12.30 Wib.

“Saya hubungi suami saya. Kata dia berangkat sekitar jam satuan. Terus sore sekitar jam 3 saya chat lagi, tapi WA-nya ceklis, kemudian di telepon juga tidak bisa,” bebernya.

Karena khawatir, Vivi mencoba menghubungi teman/rekan kerja Rion yang berada di Pontianak. Dan Vivi mencoba bertanya kira-kira pesawat dari Jakarta ke Pontianak berapa jam. Dan temannya suami menjawab sekitar satu jam, dan dia melihat di televisi berita pesawat hilang kontak.

Selanjutnya Vivi mencoba kembali menghubungi rekan kerja suaminya di Pontianak, namun suaminya belum ada kabar. Vivi pun menangis, dan berharap suaminya baik-baik saja.

Dijelaskan Vivi, sebenarnya suaminya membeli satu tiket transit Lubuklinggau ke Pontianak. “Tapi dari Nam Air dialihkan naik Sriwijaya, jadwal juga berubah pukul 13.00 Wib siang,” katanya.

Sambil menangis ia masih berharap ada kabar baik dari suaminya. “Mohon doanya aja,” ujarnya.

Paman korban, Suyitno menambahkan, Rion sendiri memiliki dua orang anak yang saat ini anak tertuanya berusia sekitar 4 tahun.

“Informasi adanya kecelakaan pesawat di WA grup keluarga, ada yang berkomentar bahwa salah satu penumpang adalah anggota keluarga. Setelah dicek, memang benar,” katanya.

Dikatakannya, Rion bekerja di sebuah perusahaan yang membangun tower jaringan. Bekerja berpindah-pindah, pernah di Aceh, Bali, bahkan di Papua.

“Saat ini ada saudaranya yang di Jakarta untuk mencari informasi di bandara, sambil perwakilan keluarga dari Lubuklinggau menuju Jakarta,” tutupnya. (Dep)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here