Beranda HL Lubuklinggau Pulihkan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pemberdayaan

Lubuklinggau Pulihkan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pemberdayaan

261
0
BERBAGI

Lubuklinggau, Beritakajang.com – Wakil Walikota Lubuklinggau, H. Sulaiman Kohar, memimpin rapat bertajuk penguatan kelembagaan tim koordinasi penanggulangam kemiskinan (TKPK) Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel), yang dilaksanakan di ruang rapat BKAD Kota Lubuklinggau, Rabu (18/11/2020).

Dalam arahannya, Wakil Walikota menyampaikan di masa pandemi Covid-19, telah memperlambat ekonomi dunia secara masif dan signifikan. Termasuk terhadap perekonomian Indonesia pada umumnya dan Kota Lubuklinggau pada khususnya.

“Tugas pemerintah adalah memastikan ketersediaan bahan pokok yang cukup dan memadai untuk kebutuhan masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kota Lubuklinggau telah mengalokasikan dana untuk penanganan dampak Covid-19 berupa bantuan sembako,” katanya.

Kembali kepada subtansi TKPK Kota Lubuklinggau, lanjut Sulaiman Kohar, bahwa TKPK mempunyai tugas melakukan koordinasi perumusan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.

“Dampak pandemi ini, tentunya mempengaruhi kondisi makro ekonomi Kota Lubuklinggau, peningkatan pengangguran, dan kemiskinan. Untuk itu perlu strategi pemulihan yang dapat langsung dirasakan masyarakat yang misalnya berbasis pemberdayaan masyarakat,” jelas Wawako.

Wawako berharap, Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) tahun 2021 harus memperhatikan program dan kegiatan unggulan atau inovasi untuk percepatan penanggulangan kemiskinan. “Diharapkan setelah dijabarkan dengan baik, sehingga percepatan penanggulangan kemiskinan di Kota Lubuklinggau terwujud,” harapnya.

Sementara, Kepala BPS Lubuklinggau, Eka Yuliani, menyebutkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat sangat mempengaruhi angka kemiskinan. Jumlah masyarakat yang putus sekolah setiap jenjangnya. “Artinya, cukup banyak juga yang putus sekolah di level SD dan SMP. Tingkat pendidikan semakin tinggi, kehidupannya semakin baik,” kata dia.

Dijabarkannya lagi, dari penduduk miskin kota Lubuklinggau , 35 persen lebih yang tidak bekerja. Sementara persentase pengeluaran perkapita untuk makanan mencapai 59 persen. “Tingkat inflasi di Kota Lubuklinggau cukup terkendali,” kata dia.

Kemudian, lanjutnya, untuk status kemiskinan Kota Lubuklinggau sangat miskin sebanyak 4,83 persen, miskin 8,12 persen, hampir miskin 10,01 persen, rentan miskin lainnya 13,98 persen dan tidak miskin sebanyak 63,06 persen. “Untuk pendidikan yang di tamatan, yakni tingkat SD sebesar 20,85 persen, SD/SLTP sebesar 56,87 persen dan SLTA 22,28 persen,” tukasnya.(Dep)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here