Lombok Utara, Beritakajang.com – Mempererat tali silaturahmi berangkat dari pepatah lama, ‘tak kenal maka tak sayang’, Pj Kades Sambik Bangkol Sarjono, S.I.Kom melaksanakan roadsow sambung rasa dengan agenda telusur potensi sekaligus membangun rasa kebersamaan dengan masyarakat untuk Sambik Bangkol yang berkah ke depan, bertempat di Dusun Nyiur Setinggi, Jumat (9/4).
Kedatangan Pj Kades Sambik Bangkol disambut Kepala Dusun Nyiur Setinggi beserta warganya. Hadir pula Ketua MKD Samba Zulkarnaen, Kasi Pemerintahan Hamzah SPd, Kaur Perencanaan Raden Suryadi, dan sejumlah perangkat kewilayahan (kadus) lingkup Pemdes Sambik Bangkol (Samba).
Dalam kesempatan silahturahmi ini, Kepala Dusun Nyiur Setinggi, Suparman, dalam pengantar selamat datangnya mengemukakan bahwa Dusun Nyiur setinggi memiliki penduduk 130 KK dengan 560-an jiwa.
“Memiliki potensi pariwisata air terjun dan potensi pertanian seperti kopi, cengkeh, durian, kelapa, kakao, pisang dan lainnya. Namun, yang menjadi kendala kami adalah pengelolaannya,” imbuhnya.
Kadus setempat berharap, kades sebagai pemangku kebijakan di tingkat desa dapat membantu bagaimana mengelola potensi sumber daya alam yang ada itu agar bisa berkembang, sehingga menghasilkan pendapatan bagi desa serta dapat meningkatkan penghasilan warga setempat.
“Dusun Nyiur Setinggi memiliki potensi bidang pariwisata dan pertanian. Namun saya merasa prihatin belum bisa dikelola. Kami minta bantuan Pak Kades untuk membantu kami bagaimana mengelolanya,” tutupnya.
Menanggapi penyampaian Kadus Nyiur Setinggi, Pj Kades Samba Sarjono mengatakan, Pemdes Samba akan membantu pengelolaan potensi setempat dengan mengkoordinasikan bersama instansi dan pihak-pihak terkait dalam mengembangkan potensi yang ada di dusun setempat.
Pj Kades yang baru sepekan ini dilantik juga menuturkan, masalah di Desa Samba ada pada konsep membangun yang belum tepat lantaran anggaran dana desa yang jumlahnya miliaran ternyata dibagi rata. Kurang mengedepankan skala prioritas desa, pasalnya anggaran desa dibagi habis per dusun seperti kita bagi-bagi biji kacang. Fokus pada infrastruktur sehingga potensi ekonomi kurang mendapat porsi anggaran yang memadai. Selain itu, faktor kreativitas juga belum maksimal mengisi ruang-ruang pembangunan desa.
“Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Insya Allah saya akan mendedikasikan diri untuk mengembangkan potensi yang ada di Desa Samba ini. Saya siap bersama bapak-bapak kadus dan seluruh stakeholder yang terkait untuk membangun Desa Samba,” katanya optimis.
Pihak pemdes berharap Desa Samba dapat berkembang sesuai dengan visi misi desa dan kabupaten. Membangun bidang-bidang pembangunan yang bermanfaat untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
“Saya ingin Sambik Bangkol ini punya brand (merek) sebagai keunggulan desa kita ke depan, seperti desa-desa lain semisal Desa Menggala ada Kerujuk, Desa Genggelang ada Kampung Cokelat, Desa Senaru ada Air Terjun Sindang Gila dan lain-lain,” terang Pj Kades Samba ini.
Masih kata dia, kedepan anggaran desa harus dialokasikan pada satu atau dua program saja tetapi fokus, sehingga hasilnya bisa bermanfaat dalam jangka panjang sekaligus jadi “icon” Samba.
Selain itu, kedepan pihaknya juga kami ingin fokus pada dua bidang pembangunan desa yaitu pembinaan dan pemberdayaan masyarakat agar kesejahteraan warga dapat terwujud sesuai visi misi Desa Sambik Bangkol.
“Kuncinya, mari kita berkolaborasi satu sama lain dan bersama-sama membangun desa kita. Tanpa kebersamaan, secerdas apapun orang tidak akan mampu membangun sendiri. Kita perlu mengedepankan prinsip gotong-royong. Mari Bersinergi Bangun Desa menuju Samba yang Berkah,” ajak Pj Kades yang tegas dan berpihak kepada masyarakat ini.
Acara berlangsung lancar dan khidmat dengan menerapkan prokes Covid-19 kemudian diakhiri ramah tamah. (Sas)