Muara Enim, Beritakajang.com – Warga RT 06 Tegal Rejo Kabupaten Muara Enim disuguhkan dengan kinerja pertanahan dari PTBA yang dinilai rumit sehingga pemilik lahan bingung dengan situasi yang ada.
Kailani pemilik lahan terdampak menyampaikan ke awak media, bahwa lahannya sudah tidak bisa difungsikan lagi sebagai sawah, sehingga beliau menuntut pertanggungjawaban management PTBA untuk diselesaikan dengan cara ganti rugi.
“Akan tetapi perwakilan pihak management PTBA menyarankan kepada saya untuk membuat dalam bentuk kaplingan, sehingga bisa diganti rugi dengan harga Rp 250.000,” ucap Kailani.
Setelah dilakukan penelusuran ke pihak management PTBA, disambut langsung oleh Humas Ibu Anisa.
Disaat itu juga, ia menghubungi Pak Sugandi, yang menerangkan kehadiran awak media dalam rangka konfirmasi berkaitan dengan lahan warga terdampak limbah tanah tambang batubara PTBA.
“Saya akan berkoordinasi dengan pihak pertanahan. Saya tahu lahan Pak Kailani, dimana lahan tersebut sedang tahap proses administrasi,” tegasnya.
Sebelumnya, Kailani menyampaikan kalau pihak manajemen tidak menyetujui harga yang diusulkan olehnya. Malah turun di bawah angka yang sudah disepakati dari awal pengurusan.
“Atas petunjuk dari humas perusahaan, agar lebih lanjut untuk berkoordinasi langsung ke satker pertanahan,” ucapnya.
Kemudian pada Kamis (23/11/2023), sesuai dengan petunjuk dari humas untuk melakukan konfirmasi juga ke satker pertanahan. Disana bertemu dengan Pak Andi dan Pak Tri.
“Proses tanah Pak Kailani sudah sepakat dan tinggal pembayaran dengan harga yang diusulkan Pak Kailani,” tutupnya. (Mus)
