Palembang, Beritakajang.com – Menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini, harga beras jadi perbincangan hangat di Kota Palembang.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang M. Raimon Lauri S.STP M.Si mengatakan, terkait kenaikan harga beras, pihaknya telah melakukan monitoring setiap hari di pasar tradisional.
“Kita juga melakukan monitoring bersama pihak Bulog, Satgas Pangan dari Polda dan Polresta, beserta dinas dan instansi terkait lainnya,” ungkap Raimon kepada ditemui awak media, Kamis (7/8/2023).
Raimon juga mengatakan, dalam hal ini pemerintah mengeluarkan program beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang dijual di pasar tradisional dan modern, bekerjasama dengan Bulog.
“Untuk harganya sendiri itu dibawah HAT (Harga Aturan Tertinggi), sedangkan kualitas beras SPHP ini baik. Seperti kita monitoring di Pasar Lemabang, ada 17 pedagang yang bekerjasama menjual beras SPHP yang didistribusikan oleh Bulog,” jelas dia.
Lanjutnya, kepada pedagang beras SPHP diharapkan untuk tidak memberikan atau menjual beras kepada masyarakat secara berlebihan.
“Kita harapkan pedagang beras SPHP menjual kepada satu keluarga itu hanya satu karung beras, agar beras SPHP bisa tersalurkan dengan baik. Dapat dibagikan secara merata ke masyarakat,” pinta Raimon.
Ia menambahkan, untuk mengetahui pedagang penjual beras SPHP itu ada banner atau spanduk kecil di tokonya. Sementara beras SPHP yang didistribusikan Bulog itu sebanyak 11 ribu ton untuk di Kota Palembang.
“Sedangkan stok beras SPHP sebanyak 22 ribu ton, diharapkan ketersediaan ini cukup untuk kebutuhan masyarakat,” tegas dia.
“Dari hasil monitoring kami bersama tim, beberapa pedagang yang kami tanyakan, mereka menyampaikan masyarakat sangat senang dengan adanya beras SPHP ini karena kualitasnya medium baik. Sedangkan untuk persediaan beras, kita sampaikan bahwa stoknya cukup hingga tahun depan,” pungkasnya. (MD)