Beranda Palembang Jelang Wukuf, Jumlah Jemaah Sumsel Meninggal Bertambah

Jelang Wukuf, Jumlah Jemaah Sumsel Meninggal Bertambah

78
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Ines)

Palembang, Beritakajang.com – Sehari menjelang fase Arafah Muzalifah Mina (Armuzna), kabar duka kembali menyambangi jemaah haji Embarkasi Palembang.

Rohanah Marzuki Wongso (81), jemaah Kloter 7 asal Kota Palembang meninggal dunia di Mekkah, Senin (26/6/2023).

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel H. Armet Dachil menjelaskan, total jemaah Embarkasi Palembang yang meninggal saat ini berjumlah 8 orang. Satu meninggal di embarkasi atas nama Turiyah dari OKU Timur, sedangkan 7 jemaah meninggal di tanah suci.

Ketujuh jamaah yang meninggal di Arab Saudi adalah Mustafa Husin Syatri dari Kloter 7 meninggal di Madinah pada 5 Juni 2023, Nur Zainudin Ahmad dari Kloter 3 meninggal di Mekkah pada 11 Juni, Repen Reso Pawiro dari Kloter 1 meninggal di Mekkah pada 23 Juni, Fauzan Aziz Yamin dari Kloter 17 meninggal di Mekkah pada 23 Juni, Hotma Harahap dari Kloter 6 meninggal di Mekkah pada 24 Juni, Rahina Merinsan Rahim dari Kloter 21 meninggal di Mekkah pada 25 Juni, dan Rohanah dari Kloter 7 meninggal pada 26 Juni.

“Beberapa hari belakangan, memang cukup banyak jemaah haji Embarkasi Palembang yang meninggal di Arab Saudi. Saya mewakili rekan-rekan dari PPIH Embarkasi Palembang mengucapkan belasungkawa. Kami yakin almarhum/almarhumah meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Mereka juga akan dibadalhajikan oleh petugas haji Indonesia,” jelas Armet.

Terkait kondisi jemaah Embarkasi Palembang lainnya, lanjut Armet, saat ini tengah mempersiapkan diri menuju Arafah. Rencananya, mulai hari ini jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Arafah guna melaksanakan wukuf pada 9 Zulhijah. Jemaah akan mengenakan kain ihram dan mengambil miqat di hotel masing-masing.

Jemaah di setiap kloter dapat secara disiplin mematuhi jadwal keberangkatannya. Persiapan di hotel bisa dilakukan satu jam sebelum keberangkatan. Misalnya, kloter yang jadwal keberangkatannya jam 11 siang, tidak perlu bersiap sejak jam 7 pagi. Apalagi sampai ikut memadati area lobi hotel dan sudah mengenakan kain ihram.

“Agar tidak menumpuk di lobi hotel, jemaah agar mematuhi jadwal keberangkatannya. Mandi dan persiapan mengenakan kain ihram bisa dilakukan pada rentang satu atau satu setengah jam sebelum keberangkatan. Sebelum itu, jemaah bisa memanfaatkan waktunya untuk istirahat,” pungkasnya. (Ines)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here