Beranda OKI Madira Midang Bebuke, Upaya Bupati OKI Jaga Adat Budaya Tetap Lestari

Midang Bebuke, Upaya Bupati OKI Jaga Adat Budaya Tetap Lestari

145
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Ronald)

Kayuagung, Beritakajang.com – Masyarakat Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dikenal dengan adat budayanya yang tinggi. Salah satu warisan budaya yang tetap lestari yaitu tradisi ‘Midang Bebuke’ (karnaval muda-mudi berpakaian adat pada hari raya Idul Fitri -red).

Setelah vakum akibat pandemi, Bupati OKI H. Iskandar SE kembali mendorong gelaran Midang Bebuke kembali dilaksanakan pada tahun ini. Agar seluruh masyarakat bisa kembali menikmati adat budaya yang digelar pada hari ketiga dan keempat hari raya Idul Fitri tersebut.

“Bagian dari upaya kita melestarikan adat budaya yang menjadi kearifan lokal dan ciri khas masyarakat Kayuagung. Even ini telah menjadi kegiatan tahunan,” ungkap Bupati OKI melalui Sekretaris Daerah (Sekda) H. Husin S.Pd MM M.Pd, Senin (24/4/2023).

Pada gelaran hari pertama, Midang Bebuke tahun 2023 tampak lebih meriah. Masyarakat Kota Kayuagung tumpah ruah menyaksikan arak-arakan pengantin remaja yang mengelilingi Sungai Komering dengan iringan musik tanjidor.

Midang pada hari ini diikuti oleh enam (6) kelurahan antara lain, Kutaraya, Cintaraja, Paku, Mangunjaya, Jua-Jua, dan Kayuagung Asli.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten OKI, Ahmadin Ilyas mengatakan, rangkaian midang tahun ini sudah dimulai sebelum Ramadhan melalui lomba busana virtual.

“Seiring perkembangan zaman, midang tahun ini dikemas lebih meriah, melibatkan anak-anak muda agar mencitai budayanya. Kita gelar perlombaan busana secara virtual,” terang dia.

Pada gelaran Midang Bebuke, jelas dia, peserta dari masing-masing kelurahan kembali dinilai oleh dewan juri. Kelurahan terbaik akan mendapat hadiah dari Bupati OKI.

“Kategorinya antara lain busana pria terbaik, busana wanita terbaik, juga kelurahan peserta midang terbaik,” jelas dia.

(Sumber Foto Beritakajang.com/Ronald)

Arman, salah satu perantau asal Jakarta mengaku bangga bisa kembali menyaksikan Midang Bebuke.

“Kalau mudik ya midang ini kita nanti-nanti. Alhamdulillah meski zaman berubah, adat budaya ini tetap terjaga. Saya mengapresiasi Pemkab OKI,” jelasnya.

Sebelumnya, tradisi midang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Kemendikbud RI serta telah mendapat sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari pemerintah pusat sebagai khazanah kekayaan budaya masyarakat Kayuagung. (Ron)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here