Palembang, Beritakajang.com – Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, Selasa (31/1/2023), menyerap aspirasi warga di Perumahan Surya Akbar Tanjung Barangan Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat Satu.
Aspirasi warga itu terkait pemasangan atau instalasi air bersih.
Wawako Fitrianti Agustinda mengatakan, akan mengusahakan permintaan dari warga Perumahan Surya Akbar yang telah diajukan sejak tahun 2019.
“Tentu masalah ini harus kita tanyakan kepada PDAM. Tadi sudah saya sempat tanya kemungkinan akomodir kebutuhan kawan-kawan. Karena saya rasa kawasan ini sudah masuk tengah kota dan layak mendapatkan air bersih,” katanya.
Fitirianti menerangkan, untuk masalah instalasi air bersih ini diperlukan biaya yang sangat besar yakni mencapai Rp 3 miliar.
“Rasanya perlu kita realisasikan kebutuhan masyarakat, apalagi sekarang sudah ada 500 rumah disini, dan harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp 3 miliar,” terangnya.
Untuk pipa saluran air dibutuhkan sekitar 1,25 kilometer panjangnya.
“Pertimbangannya begini, karena di Perda mengatakan fasilitas umum dibangun pihak ketiga atau pengembang, sedangkan pihak ketiga sudah membangun sumur. Itu PDAM tidak bisa masuk, tapi akan tetap kita lakukan pemasangan,” sambungnya
Ia juga merespons usulan warga terkait lampu jalan.
“Kalau untuk lampu jalan sudah pernah disampaikan ke musrenbang. Disini sudah ada Bappeda juga. Bisa dilihat dulu data tahun 2022 untuk pengajuan jalan di kawasan ini,” jelasnya
Soal sampah, Fitrianti menyatakan Pemkot Palembang siap membantu membangun TPS untuk warga di Perumahan Surya Akbar.
Sementara, Rivandi Desra, pengurus perkumpulan warga Surya Akbar menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan kepada Pemkot Palembang untuk fasilitas air bersih.
“Selama ini kami hanya memanfaatkan sumur bor, sejak tahun 2017 awal perumahan berdiri,” jelas dia.
Rivandi juga menyampaikan kepada Wawako beberapa hal lain yang dibutuhkan di perumahan tersebut. Seperti lampu jalan, tempat pembuangan sampah, dan juga bantuan untuk teras masjid.
“Selain perlu air bersih, kami juga minta untuk dipasangkan lampu jalan. Karena disini rawan. Pernah terjadi pembegalan di depan lorong sana. Kami juga minta dibuatkan tempat sampah, karena di depan perumahan banyak warga daerah lain yang membuang sampah sembarangan, tapi kami yang disalahkan, padahal bukan kami,” ungkapnya. (Ines)
