Beranda Musi Banyuasin Pj Bupati Apriyadi Diberi Kehormatan Lepas Ekspor Kelapa ke Shanghai

Pj Bupati Apriyadi Diberi Kehormatan Lepas Ekspor Kelapa ke Shanghai

181
0
BERBAGI
(Sumber Foto Kominfo Muba)

Sekayu, Beritakajang.com – Komoditas kelapa yang melimpah di Kecamatan Lalan membuat Pemerintah Kabupaten Muba di bawah kepemimpinan Pj Bupati Drs. Apriyadi M.Si memutar otak untuk mengembangkan produk hilirisasi dari kelapa.

Alhasil, limbah sabut kelapa yang selama ini tidak termanfaatkan bakal diolah Pemkab Muba bersama PT. Mahligai Indococo Fiber (MIF) di Lampung Selatan menjadi produk-produk turunan yang sangat mempunyai nilai jual.

Hal ini terjawab saat Pj Bupati Muba Drs .Apriyadi M.Si melaksanakan kunjungan lapangan (field visit) ke PT. Mahligai Indococo Fiber (MIF) di Lampung Selatan, Sabtu (27/8/2022).

“Lokasi dan bangunan sudah siap di Kecamatan Lalan, tinggal lagi kita menyiapkan sarana prasarana dengan menggandeng PT MIF, dan ekspor dari pengolahan sabut Kelapa asal Muba ini akan terus meningkat,” ucap Pj Bupati Drs Apriyadi MSi.

Mantan Kepala Bappeda Muba ini menyebutkan, Kecamatan Lalan memiliki 2-3 ribu hektare kebun kelapa milik masyarakat. “Selama ini sabut kelapa ini hanya jadi limbah saja dan belum bisa dimanfaatkan, rupanya ini punya potensi besar, nah inilah yang akan kita manfaatkan menjadi produk turunan yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis,” terangnya.

Apriyadi menjelaskan, di Kecamatan Lalan juga telah memiliki KUD Kelapa yang bernama Unicon Muba Indonesia. “Kita targetkan KUD ini bisa mandiri dan berkembang dan akan Pemkab Muba fasilitasi untuk pengembangan hilirisasi kelapa di Kecamatan Lalan,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muba, Azizah S.Sos MT menjelaskan, bangunan sentral kelapa di Muba sudah dibangun sejak 2018 dengan luas lahan dua hektare dan selama ini dimanfaatkan untuk pengolahan kopra dan briket.

“Selama ini pengolahannya turun. Nah, dengan bekerjasama dengan PT MIF ini kita harapkan pengolahan produk turunan atau hilirisasi dari Kelapa bulat seperti jok mobil hingga kasur spring bed dapat dilaksanakan di Kabupaten Muba nantinya,” ujar Azizah.

Azizah merinci, selama ini sabut Kelapa di Muba masih menjadi limbah yang tidak termanfaatkan. Padahal, per hari limbah sabut Kelapa di Lalan Muba mencapai 30 ton. “Ini peluang bagi Muba, sabut kelapa akan memiliki nilai ekonomi dan mensejaterahkan petani Kelapa di Muba,” ulasnya.

Ia menambahkan, kebun Kelapa di Muba memiliki luas area mencapai 2.200 hektare dengan hasil produksi mencapai 1 juta. “Kita targetkan pada 2023 pabrik pengolahan sabut kelapa di Lalan sudah operasional, terlebih saat ini bangunan pabrik sudah siap dan tinggal menyiapkan sarana prasarana saja,” terangnya.

Lanjut Azizah, Muba akan menjadi daerah pertama di Sumsel yang bakal memiliki pabrik pengolahan sabut Kelapa bulat. “Tentu ini tidak terlepas dari komitmen pak Bupati Apriyadi untuk meningkatkan hilirisasi produk turunan Kelapa di Muba dan tentunya membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat Muba,” tegasnya. (Tarmizi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here