Palembang, Beritakajang.com – Deklarasi dan seminar Barisan Pemantau Pemilu Republik Indonesia (BP2 RI) dengan tema ‘menakar ancaman kecurangan dan perpecahan bangsa menyongsong pemilu serentak 2024’ dilaksanakan di Gedung Aula Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan (Sumsel), Jalan Pangeran Ratu, Kecamatan Jakabaring Kota Palembang, Sabtu (26/3).
Ketua KPU Sumsel Amrah Muslimin mengatakan, untuk kegiatan hari ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi kami, dimana kegiatan ini juga bukan program dari KPU. Akan tetapi ini murni 100% ide dari teman-teman pemantau pemilu RI.
“Tentu sebagai institusi yang melaksanakan pemilu, kami mengapresiasi dan menyambut baik dengan adanya deklarasi dan seminar kali ini. Maka dari itu, KPU Sumsel memfasilitasi dengan menyediakan tempat, walaupun belum representatif,” katanya, Sabtu (26/3).
Lanjut Muslimin mengungkapkan, ini merupakan salah satu PR bagi KPU Sumsel, paling tidak kedepan mempersiapkan aula ini agar lebih baik lagi.
“Mudah-mudahan harapan kita kedepan kegiatan ini tidak berhenti sampai disini. Kita juga ingin bagaimana teman-teman dapat menjadi pemantau 2024,” ungkapnya.
Muslimin menuturkan, tugasnya bukan hanya melihat atau memantau pemungutan suara, melainkan lebih dari itu.
“Harapan kita lebih dari itu, terutama dalam hal upaya-upaya dari masyarakat untuk mencegah prektek politik uang, karena ini menjadi salah satu faktor yang mencidrai hasil pemilu kita selama ini,” tuturnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua DPP BP2 RI Sigit Muhaimin SH menambahkan, kami sendiri bergerak dimulai dari pilkada serentak 2020 kemarin. Dimana setiap tahapan pemilu bukan hanya ketika hari (H) pencoblosan.
“Kami juga melakukan pemantauan, sebagai contoh ketika DPT, DCS, dan seleksi-seleksi komisioner, kami sudah melaksanakan. Dan hari ini kami berikhtiar agar BP2 RI ini ada diseluruh Indonesia,” ujarnya.
Lanjut Sigit mengatakan, untuk itu hari ini pihaknya mengadakan deklarasi Barisan Pemantau Pemilu Provinsi Sumsel. Alhamdulillah dihadiri oleh setiap stakekholder, mulai dari Ketua KPU, Bawaslu, Kapolda, dan pengamat politik,
“Dimana peran dari pada pemuda dan mahasiswa agar menciptakan demokrasi pemimpin yang baik. Untuk itu setelah ini kita akan adakan rakerda guna pembentukan 17 kabupaten/kota, dan kita lanjut dengan provinsi-provinsi lainnya,” pungkas dia. (MD)
