Muratara, Beritakajang.com – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menggelar program kejar mutu melalui pendampingan psikososial dan penguatan implementasi modul pembelajaran sekolah dasar di wilayah 3T dan non 3T.
Kegiatan yang telah resmi dibuka pada tanggal 16 November 2020 ini diikuti oleh 120 orang yang terdiri dari guru dan orangtua perwakilan 5 sekolah dasar, dan turut hadir Dinas Pendidikan serta tim pelaksana PP IPNU dan fasilitator yang melibatkan para sarjana muda di Muratara.
Koordinator Nasional Teras Pelajar, Syarif Hidayat menyampaikan, bahwa program ini diharapkan mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi pendidikan di wilayah 3T dan non 3T di masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan di 28 titik se-Indonesia, Kabupaten Muratara, Sumsel salah satunya.
Untuk kegiatan ini sendiri akan dilaksanakan selama 30 hari sampai dengan 10 Desember 2020. Selain itu, Syarif Hidayat menyampaikan agar kiranya kegiatan ini dapat disambut dengan baik oleh orangtua siswa dan tenaga pendidik sekolah dasar sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan program kejar mutu ini akan difokuskan di lima sekolah dasar di Kecamatan Rupit, yaitu SD Negeri 1 Maur, SD Negeri 3 Maur, SD Negeri 2 Batu Gajah, SD Negeri Bingin Rupit Ulu, SD Negeri Tanjung Beringin yang penetapan tersebut dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Sementata, Kepala Dinas Pendidikan Muratara yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Muratara, Masri Jaya, menyambut baik dengan adanya program ini dan siap untuk mendukung.
“Dinas Pendidikan Muratara menyambut dengan baik dan mendukung terlaksananya kegiatan ini. Kita berharap kegiatan kejar mutu ini menjadi solusi dalam pendidikan di Muratara. Kita mengucapkan terimakasih kepada Menteri Pendidikan RI telah menjadikan Muratara salah satu kabupaten yang mendapatkan program ini. Saya juga mengimbau kepada kepala sekolah dan orangtua siswa untuk berpartisifasi aktif mensukseskan apa yang telah dibawa oleh PP IPNU dan Kemendikbud RI,” tutupnya.
Selesai pembukaan, dilanjut dengan bimtek dan sosialisasi yang secara langsung disampaikan oleh team leader program sekaligus Sekretaris Umum PP IPNU Mufarrihul Hazin. Menurutnya, kegiatan program kejar mutu akan melibatkan tiga sasaran utama yaitu siswa, guru dan orangtua.
“Selama ini orangtua tidak merasa wajib melakukan pendampingan atas pendidikan anaknya, orangtua menyerahkan seluruhnya kepada guru saja. Pandemi Covid-19 ini menyebabkan banyak orangtua yang mengeluh dan terkejut harus menggantikan posisi guru selama pembelajaran jarak jauh (PJJ). Melalui program kejar mutu ini selain guru dan siswa, orangtua turut serta menjadi sasaran dari pendampingan fasilitator lapangan kami yang berjumlah 10 orang. Tentu kegiatan ini tidak bisa optimal tanpa kerjasama seluruh pihak, sinergitas antar pihak menjadi ujung tombak keberhasilan program ini,” tutup doktor muda team leader sekaligus dewan pembina teras pelajar.
Ditemui dalam waktu yang sama, Kepala Desa Maur Baru, Farel menyampaikan kekhawatiran akan pendidikan anak-anak kami yang telah 9 bulan melaksanakan pembelajaran jarak jauh. PJJ dilaksanakan tentu tidak optimal, kami khawatir jika terus menerus pelaksanaan pendidikan seperti ini, anak-anak sekolah tidak mendapatkan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu kami berharap besar program yang dibawa PP IPNU menjadi jawaban atas keresahan kami. [Ron]