Kayuagung, Beritakajang.com – Peningkatan status siaga menjadi tanggap darurat membuat beberapa anggaran yang telah ditetapkan peruntukannya disejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) mengalami pergeseran.
Sejumlah dana yang diperoleh dari pergeseran anggaran tersebut dialokasikan untuk penanggulangan bencana endemik Novel Corona Virus 19 (Covid-19) yang saat ini sedang menimpa Kabupaten OKI dibawah koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Virus Covid-19 (GTPP Virus Covid-19) Kabupaten OKI yang belum lama dibentuk.
Meski sudah berjalan, Satgas GTPP Virus Covid-19 tidak menuai hasil yang optimal. Sebagai contoh monitoring sejumlah PPT (Pelaku Perjalanan wilayah Terdampak) yang disampaikan tidak secara detail dimana wilayah PPT paling banyak dan berapa jumlah PPT per wilayah. Hal ini menyebabkan data yang disampaikan Satgas GTPP Virus Covid-19 tidak secara rinci. Ini menjadi dilema di tengah masyarakat yang khawatir terhadap penyebaran virus Covid-19.
Diketahui berdasarkan data terbaru per tanggal 2 April 20202 kemarin yang disampaikan Satgas GTPP Virus Covid-19 OKI, menunjukan angka peningkatan yang cukup signifikan dari beberapa hari sebelumnya.
Hal ini menyita perhatian beberapa pemerhati kebijakan publik, diantaranya yakni Harry Putra. Sebagai pemerhati kebijakan publik, dirinya sangat menyayangkan upaya yang dilakukan Satgas GTPP Virus Covid-19 terkait rincian data sejumlah PPT yang ada di Kabupaten OKI.
Menurut Harry Putra, data yang disampaikan ke masyarakat, baik melalui media sosial (medsos) ataupun media masa cetak dan daring hendaknya secara detail. Sehingga publik tahu secara pasti wilayah mana saja yang paling banyak PPT, dan berapa banyak PPT di setiap wilayah itu.
“Ini sangat dibutuhkan masyarakat sebagai bentuk kewaspadaan terjadinya peningkatan penularan virus ini,” ungkap Harry Putra saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (3/4/2020).
Harry Putra juga menjelaskan, minimnya informasi yang diperoleh mengakibatkan sulitnya pengendalian penyebaran PPT diberbagai wilayah di Kabupaten OKI.
Harry mengaku, ada sebuah sistem yang menurutnya bisa membantu mengetahui jumlah PPT disuatu wilayah dan wilayah mana yang paling banyak PPT. Sistem ini juga diakuinya mampu melakukan pengendalian penyebaran PPT. Sistem yang dimaksud adalah Sistem Manajemen Kendali (SMK). Dengan sistem ini, lanjut Harry, koordinasi kian mudah, dan data yang diperoleh lebih aktual dan faktual.
“Untuk menjalankan sistem ini kita perlu melibatkan masyarakat setempat,” jelasnya.
Secara teknis ia menjelaskan, masyarakat yang ada di wilayahnya masing-masing akan diberdayakan untuk menjadi relawan, dalam mengumpulkan informasi penyebaran PPT di wilayahnya. Sehingga data yang diperoleh dapat menjadi acuan Tim Satgas GTPP Virus Covid-19 sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus ini.
“Ini sangat bermanfaat dalam mendukung upaya Satgas GTPP Virus Covid-19. Karena Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, maka dibutuhkan kontribusi dari semua pihak, baik moril, maupun materil,” tandasnya. (Ron)
