Muba, Beritakajang.com– Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba), Kyai Rohman, menjadi pembicara dalam kuliah umum program Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya (Unsri), Jumat (12/9/2025).
Kegiatan bertema ‘Pendidikan Berkualitas Sebagai Pemutus Rantai Kemiskinan’ ini berlangsung di Aula Pascasarjana FKIP Unsri Palembang.
Wabup Rohman hadir bersama jajaran Pemkab Muba, antara lain Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Dr H Iskandar Syahrianto, Staf Ahli Bidang Keuangan Haryadi SE M.Si, Kepala Bappeda Mursalin SE MM, Plt Kadisdikbud Drs Syafaruddin M.Si, Plt Kadiskominfo Daud Amri SH, serta sejumlah pejabat lainnya.
Dari Unsri turut hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Penjaminan Mutu Prof Dr Ir H Rujito Agus Suwignyo MAgr, Direktur Pascasarjana Prof Ir Benyamin Lakitan MSc PhD, Dekan FKIP Dr Hartono MA, para wakil dekan, hingga ketua jurusan.
Dalam paparannya, Rohman menegaskan pentingnya pendidikan berkualitas sebagai strategi jangka panjang menekan angka kemiskinan. Ia mencontohkan capaian Muba pada 2025 yang berhasil menurunkan persentase penduduk miskin dari 12,88 persen menjadi 9,97 persen.
“Untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, angka kemiskinan Muba berada di bawah rata-rata Provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya.
Data BPS mencatat, jumlah penduduk miskin di Muba berkurang 19.333 jiwa atau 2,91 persen poin. Capaian ini menempatkan Muba sebagai daerah dengan penurunan kemiskinan terbesar kedua di Sumatera dan kedelapan secara nasional.
Kemajuan juga terlihat dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Harapan lama sekolah naik dari 11,9 tahun (2023) menjadi 12,3 tahun (2025), sementara rata-rata lama sekolah meningkat dari 7,61 menjadi 7,65 tahun.
“Investasi terbesar kami adalah memastikan akses pendidikan lebih merata, mulai dari beasiswa, peningkatan kualitas guru, hingga pembangunan sekolah baru,” jelas Rohman.
Pada 2025, Pemkab Muba menyiapkan beasiswa senilai Rp 4,7 miliar untuk tenaga pendidik dan mahasiswa, termasuk guru di daerah 3T, guru berprestasi, dan mahasiswa berprestasi. Selain itu, dialokasikan Rp 203 miliar untuk penambahan ruang kelas, rehabilitasi sekolah, pembangunan unit sekolah baru, dan penataan sarana prasarana. Hingga kini, Muba memiliki 1.169 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMP dengan 11.223 pendidik dan tenaga kependidikan.
Di akhir kuliah, Rohman menegaskan pendidikan berkualitas bukan sekadar target pembangunan, melainkan investasi sosial jangka panjang melalui program unggulan seperti beasiswa dalam Program Keluarga Maju (PKM).
“Pendidikan adalah jalan keluar paling nyata dari lingkaran kemiskinan. Muba membuktikan bahwa dengan komitmen bersama, stigma lama bisa diubah menjadi prestasi baru,” tegasnya.
Sementara itu, Dekan FKIP Unsri Dr Hartono MA menyambut baik kehadiran Wabup Muba dan jajaran. Menurutnya, kolaborasi perguruan tinggi dengan pemerintah daerah sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM.
“Kampus kita sudah melakukan berbagai terobosan, termasuk workshop internasional hingga ke Brunei, ASEAN, dan Amerika Serikat. Bahkan mahasiswa Muba ikut dalam riset yang didanai Kemenristek Dikti. Harapan kami kerja sama ini terus diperluas,” ujarnya.
Wakil Rektor I Unsri Prof Rujito Agus Suwignyo juga mengapresiasi perhatian Pemkab Muba terhadap pendidikan.
“Kepedulian Bupati dan Wabup Muba sangat luar biasa. Ini contoh nyata kontribusi pemerintah daerah bagi perguruan tinggi,” katanya.
Ia menambahkan, Unsri memiliki cita-cita menjadi universitas berkelas dunia dalam jajaran 100 besar global.
“Untuk itu, kami ingin memberi dampak langsung bagi masyarakat, dan Muba adalah contoh baik dari sinergi tersebut,” pungkasnya. (Tarmizi)



































