Beranda Palembang Inilah Profil Brigjen TNI Muhammad Thohir, Danrem 044/Gapo Kodam II/Sriwijaya yang Baru

Inilah Profil Brigjen TNI Muhammad Thohir, Danrem 044/Gapo Kodam II/Sriwijaya yang Baru

74
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Andre)

Palembang, Beritakajang.com – Brigadir Jendral (Brigjen) TNI Muhammad Thohir S.Sos.MM pada 26 Oktober 2023 lalu resmi menjabat sebagai Komandan Resort Militer (Danrem) di Komando Resort Militer (Korem) 044 Garuda Dempo (Gapo) Kodam II/Sriwijaya.

Namun sebelum menjadi pimpinan sebagai Danrem, Brigjen TNI Muhammad Thohir bukanlah prajurit baru yang berdinas di Kodam II/Sriwijaya Kota Palembang Sumatera Selatan.

Beberapa jabatan sudah diemban oleh suami dari Tina Zahara, selama berdinas di Bumi Sriwijaya, mulai dari Dankiwal Denmadam II/Sriwijaya pada tahun 2001, lalu Dantim 1/B Deninteldam II/Sriwijaya pada tahun 2003.

Beberapa bulan menjabat sebagai Dantim 1/B Deninteldam II/Sriwijaya, kemudian Brigjen TNI Muhammad Thohir menjabat sebagai Pasima Deninteldam II/Sriwijaya. Kemudian pada tahun 2004 Muhammad Thohir menjabat sebagai DAN BKI-B Deninteldam II/Sriwijaya.

Pria kelahiran Demak Provinsi Jawa Tengah pada 15 Juli 1974 ini mulai masuk tes Akademi Militer (Akmil) TNI pada tahun 1994 dan baru lulus pada tahun 1997.Setelah lulus Akmil, lalu mengikuti pendidikan Sussarcab Infantri di tahun 1998. Usai pendidikan Sussarcab Infanteri, menjabat Danton II/A Yonif 144/JY pada tahun 1999.

Setahun selanjutnya, menjadi Danton III/A Yonif 145/BALAU di tahun 2000. Pada tahun 2001 sampai 2004 berdinas di Kodam II/Sriwijaya menjabat sebagai Dankiwal Denmadam II/Sriwijaya, Dantim 1/B Deninteldam II/ Sriwijaya, Pasima Deninteldam II/Sriwijaya, lalu DAN BKI-B Deninteldam II/Sriwijaya.

Lalu pada tahun 2008, mengikuti pendidikan Suslapa Infantri dan di tahun 2009 menjabat sebagai Gumil Gol VI Deptik Pussenif. Selanjutnya di tahun 2010, menjadi Kasipamops Pusdikif Pussenif, dan pada tahun 2011 menjadi PS.Kasiops Rem 174/ATW DAM XVII/CEN.

Selanjutnya Kabaglat Rindam XVII/CEN di tahun 2012, tiga bulan berikutnya menjadi PS Kasi Binlat Baglat Set Kodiklat TNI AD. Lalu diangkat menjadi Kasi Binlat Baglat Set Kodiklat TNI AD di tahun 2013.

Satu bulan menjabat sebagai Kasi Binlat Baglat Set Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Muhammad Thohir diangkat dalam jabatan barunya sebagai Kasmin Pangdam II/Sriwijaya. Kemudian pada tahun 2014, menjadi Danden Inteldam II/Sriwijaya.

Pada tahun 2015, jenderal TNI bintang satu ini melanjutkan karirnya menjabat sebagai Dandim 0406/Lubuklinggau REM 044/Gapo DAM II/Sriwijaya. Dua tahun kemudian di tahun 2017, menjadi Waasintel Kasdam II/Sriwijaya, dan tahun 2018 menjadi Kapendam XIII/MDK.

Tak lama menjabat sebagai Kapendam XIII/MDK, lima bulan kemudian di tahun 2018 Muhammad Thohir menjadi Kabidpenmas Puspen TNI, lalu di tahun 2019 menjadi Kabidinfonet Puspen TNI.

Anak ketujuh dari sembilan bersaudara dari pasangan Kasturi dan Siti Juwariyah ini, melanjutkan pendidikan Sesko TNI pada tahun 2020, dan menjabat sebagai Pamen Denma Mabesad.

Setelah mengikuti pendidikan Sesko TNI, di tahun 2021 Muhammad Thohir menjadi Asintel Kasdam III/SLW, lalu pada tahun 2022 menjadi Kasrem 044/Gapo Dam II/Sriwijaya. Kemudian di tahun 2023 sampai dengan sekarang, ayah dari dua orang anak bernama Mona Aprillia Thohir Putri dan Muhammad Dimas Syafunnaja ini menjabat sebagai Danrem 044/Gapo Dam II/Sriwijaya.

“Saya lahir bukan dari anak orang kaya, orang tua saya petani. Kehidupan di kampung tidak seberuntung kehidupan di kota, saya tidak dikasih sekolah SMP oleh orang tua saya, karena tidak ada biaya. Tapi saya punya keyakinan, saya harus sekolah, karena itu bisa merubah kehidupan kita jika mengikuti pendidikan,” ungkap Brigjen TNI Muhammad Thohir saat dibincangi di ruang kerjanya, Kamis (14/3/2024).

Diakuinya, sejak duduk di bangku kelas satu SMP, dirinya tidak lagi tinggal di rumah bersama orang tua, karena jarak rumah ke sekolah itu begitu jauh sekitar 5 kilometer berjalan kaki.

“Saya ikut keluarga saya yang lain, jaraknya tidak jauh dari sekolah SMP. Selama sekolah SMP, saat pulang sekolah atau hari libur, saya menjadi kuli panggul air untuk mengisi di warung-warung di kampung,” tuturnya.

Setelah lulus sekolah SMP, ketika hendak melanjutkan pendidikan sekolah SMA, lagi-lagi cobaan datang bagi Brigjen TNI Muhammad Thohir, dimana jarak dari rumah ke sekolah SMA itu sangat jauh.

“SMA itu ada di Demak kota, ditambah lagi masalah biaya sekolah SMA yang mahal, orang tua saya bilang siapa yang mau biayain saya sekolah. Pokoknya saya bilang mau sekolah, dan akhirnya saya bertemu dengan teman yang sama sulitnya dengan saya untuk mengikuti pendidikan,” jelasnya.

Saat bertemu dengan temannya itu, Brigjen TNI Muhammad Thohir akhirnya bisa melanjutkan pendidikan SMA sampai dengan selesai. Dan selama sekolah SMA dirinya dengan temannya tersebut menumpang tidur di salah satu pesantren. (Andre)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here