Beranda Banyuasin Hani Rustam Giring Opini Soal TPP Dibayar 13 Bulan, Darsan: Jangan Buat...

Hani Rustam Giring Opini Soal TPP Dibayar 13 Bulan, Darsan: Jangan Buat Gaduh di Banyuasin

96
0
BERBAGI
Ketua Gabungan Pemuda Masyarakat Banyuasin Menggugat (GP-MBM) Kabupaten Banyuasin, Darsan. (Sumber Foto Beritakajang.com/Pirman)

Banyuasin, Beritakajang.com – Kebijakan Pj. Bupati Banyuasin H. Hani Rustam untuk membayar Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) ASN sampai 13 bulan, seakan-akan hal ini menjadi keberhasilan dirinya memimpin Banyuasin.

Hal ini membuat publik bertanya-tanya jika pernyataan yang disampaikan oleh orang nomor satu di Bumi Sedulang Setudung tersebut terkesan menggiring opini, dan melupakan jasa H. Askolani yang saat itu memimpin Banyuasin selama periode 2018-2023.

Menyikapi hal ini, Ketua Gabungan Pemuda Masyarakat Banyuasin Menggugat (GP-MBM) Kabupaten Banyuasin, Darsan, saat dijumpai mengatakan, ini adalah pembohongan publik. Dan ia meragukan kredibilitas Hani Rustam sebagai seorang Dirjen.

“Ini fakta bahwa mengakui karya orang lain sebagai karyanya,” tegas dia, Rabu (1/11/2023).

Ditambahkan Darsan, TPP bagi ASN Pemkab Banyuasin baru ada di era kepemimpinan Askolani dan H Slamet. Dan ini murni kebijakan mereka berdua untuk kesejahteraan ASN Banyuasin dengan segala kendalanya, terutama terjadinya bencana Covid-19 sehingga sempat dibayar tidak full.

“Bahwa pada APBD 2023 yang diusulkan Pemkab Banyuasin dan disahkan dewan, TPP hanya 9 bulan karena kemampuan daerah. Namun di APBD perubahan 2023, TPP ditambah menjadi 13 bulan karena ada uang masuk dari dana bagi hasil (DBH). Perlu dipahami, APBD induk 2023 dan APBD perubahan 2023 disahkan dewan pada awal September saat Banyuasin masih dipimpin Bupati Askolani dan Wabup H. Slamet Sumosentono. Dari sini kita paham kan, bahwa kebijakan dan pembayaran TPP itu sudah disahkan era Askolani-Slamet, dan sudah sesuai dengan Peraturan Bupati tahun 2023 tentang TPP,” jelas dia.

Darsan dengan tegas mengatakan bahwa ini bukan kebijakan Pj. Bupati Banyuasin, tapi dia merealisasikan kebijakan Askolani-Slamet. Justru kalau tidak dia realisasikan akan menjadi tanda tanya komitmennya untuk membangun Banyuasin.

“Saya berharap kedepannya kepada Pj. Bupati agar jangan terus membuat gaduh di Banyuasin, sedangkan dalam pidatonya beliau selalu mengatakan tidak ada kepentingan,” ungkapnya.

“Selama 5 tahun ini Banyuasin kondusif, jangan obok-obok tanah kelahiran kami,” pintanya (Pirman)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here