Beranda Musi Banyuasin 4 Permainan Tradisional Muba ini Terkenal di Era 1990-an

4 Permainan Tradisional Muba ini Terkenal di Era 1990-an

78
0
BERBAGI
Ilustrasi (Sumber Foto Google)

Muba, Beritakajang.com – Permainan tradisional telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat di Indonesia. Pada era 1990-an, anak-anak di Musi Banyuasin (Muba), sebuah kabupaten di Sumatera Selatan merasakan kegembiraan dan keceriaan dalam bermain permainan tradisional yang kini telah jarang dimainkan.

Perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup telah mengubah pemandangan budaya permainan, membuat permainan tradisional ini semakin terpinggirkan.

Namun, penting bagi kita untuk mengenang kejayaan permainan tradisional era 1990-an di Musi Banyuasin dan menjaga warisan budaya ini agar tidak terlupakan.

  1. Congklak

Congklak adalah permainan tradisional yang populer pada era 1990-an di Musi Banyuasin. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan sebuah papan berlubang dan biji-bijian sebagai alat mainnya.

Pemain harus mengambil biji-bijian dari lubang satu ke lubang lainnya dengan tujuan mengumpulkan biji-bijian sebanyak mungkin. Congklak mengajarkan strategi, konsentrasi, dan kecerdikan kepada para pemainnya.

  1. Gobak Sodor

Gobak Sodor adalah permainan yang melibatkan dua tim. Setiap tim memiliki pemain yang harus mencoba melewati garis pertahanan tim lawan tanpa disentuh. Permainan ini melatih kecepatan, ketangkasan, dan kerja sama tim.

Era 1990-an adalah masa keemasan Gobak Sodor di Musi Banyuasin, dimana anak-anak sering berkumpul dan berlarian dengan penuh semangat untuk mencapai garis akhir.

  1. Engklek

Engklek adalah permainan tradisional yang melibatkan beberapa pemain. Pemain harus melompat dari satu kotak ke kotak lainnya dengan kaki yang diikat menggunakan kain atau karet.

Engklek menguji kekuatan kaki, keseimbangan, dan koordinasi gerakan pemain. Anak-anak di Musi Banyuasin dulu sering bermain Engklek di halaman rumah atau pekarangan sekolah.

  1. Bentengan

Bentengan adalah permainan yang melibatkan dua kelompok pemain. Setiap kelompok memiliki tugas untuk menjaga wilayahnya agar tidak ditembus oleh pemain lawan. Pemain yang berhasil menerobos pertahanan lawan akan menjadi pemenang.

Permainan ini melatih strategi, kecepatan, dan kerja sama tim. Bentengan menjadi salah satu permainan favorit di era 1990-an di Musi Banyuasin, di mana anak-anak sering bermain di sore hari setelah pulang sekolah.

Kesimpulannya, permainan tradisional era 1990-an di Musi Banyuasin telah memberikan kenangan indah bagi generasi masa lalu. (Tarmizi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here