Beranda Palembang Damkar Layani Penyelamatan Warga Hingga Pengusiran Monyet di Pemukiman Warga

Damkar Layani Penyelamatan Warga Hingga Pengusiran Monyet di Pemukiman Warga

99
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Ines)

Palembang, Beritakajang.com – Pemadam Kebakaran (Damkar) ternyata bukan hanya bertugas memadamkan api dan mendinginkan sumber kebakaran, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa petugas dapat melakukan penyelamatan dan layanan masyarakat lainnya.

Hal tersebut dikatakan oleh Relawan Damkar Sumatra Selatan (Sumsel), Lendy. Ia mengaku kerap Tim Damkar melakukan penyelamatan lainnya, seperti mengusir monyet di pemukiman warga Palembang.

“Kami pernah mengusir monyet yang mengganggu kenyamanan warga. Pernah di kawasan Soekarno Hatta kami membantu masyarakat dengan cara mengusir monyet menggunakan pisang,” katanya.

Menurut dia, saat mengusir monyet di pemukiman, petugas Damkar mengalami kesulitan. Sebab tingkah laku monyet lebih aktif bahkan lebih cerdas, sehingga pengusiran membutuhkan waktu cukup lama. Apalagi hewan tidak dapat berkomunikasi dua arah.

“Sosialisasi persuasif tidak bisa, jadi kita berikan pisang. Diberi pisang, pisangnya juga dibuang. Pergerakan mereka cepat, kami juga meminta bantuan dengan BKSDA,” bebernya.

Selain mengusir monyet, hewan lain yang pernah ditangkap di pemukiman adalah biawak dan ular. Pelayanan tersebut dilakukan karena petugas Damkar bertanggung jawab menyelamatkan masyarakat. Apalagi keberadaan hewan itu, berpotensi bahaya jika dibiarkan dilingkungan perumahan.

Tidak sekadar membantu kesulitan warga dari gangguan hewan-hewan, sisi lain petugas Damkar di Sumsel adalah tim pelayanan masyarakat ini pun memiliki anggota perempuan yang dapat membantu menyelesaikan masalah di lapangan.

Salah satu petugas Damkar wanita yang aktif di Palembang adalah Nury Juwita Sari. Ia memilih menjadi tim Damkar karena ingin menantang adrenalin dan melakukan hal yang jarang dikerjakan oleh kaum hawa.

“Kepengen memang, karena menantang, meski anggota Damkar itu terjun langsung dan resikonya besar tapi ada kepuasaan dan panggilan hati,” timpalnya.

Sejak tahun 2019, Nury memantapkan hati jadi petugas Damkar. Pengalaman yang tak terlupakan saat memegang selang pemadam, dirinya justru terjatuh. Meski berat menekuni pekerjaan menjadi petugas Damkar. Ia bangga bisa membantu banyak orang.

“Alhamdulillah, tidak ada larangan dari keluarga. Malah dapat dukungan. Awalnya mau (jadi petugas damkar) karena ingin membantu orang lain. Sebab pernah ada kejadian deket rumah kebakaran di Sultan Mansyur Kedukan Talang Betutu dan jiwa mau menyelamatkan muncul,” pungkasnya. (Ines)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here