Beranda Palembang Harga OP Tidak Jauh Berbeda dengan Pasar Tradisional, Wawako Palembang: Kita Akan...

Harga OP Tidak Jauh Berbeda dengan Pasar Tradisional, Wawako Palembang: Kita Akan Evaluasi

140
0
BERBAGI
(Sumber Foto Kominfo Palembang)

Palembang, Beritakajang.com – Operasi pasar (OP) murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) setempat mendapat sorotan tajam Wakil Walikota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda.

Fitri yang memantau langsung pembukaan OP murah Pasar Ramadhan di halaman kantor Lurah 9 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) 3, Senin (27/3/2023) pagi, mendapati beberapa harga komoditas yang dijual tidak jauh berbeda dengan harga pasar tradisional.

Seperti harga gula kemasan, Fitri melihat tidak ada perbedaan harga dengan harga pasar yang dijual Rp 13.500/Kg di OP murah Pasar Ramadhan tersebut.

“Ini kita minta ke Dinas Perdagangan (Disdag) untuk evaluasi, kenapa harga tidak ada bedanya,” tegas Fitri.

Bahkan, OP yang telah dibuka sejak pukul 07.00 WIB ini, Fitri mendapati masih kurang dipenuhi warga yang datang untuk berbelanja. “Saya yang datang kecepatan atau memang masih belum ada warga yang datang,” sindir Fitri.

Bahkan dari 46 peserta yang memenuhi di bawah tenda halaman kantor lurah tersebut, Fitri menyempatkan bertanya secara langsung komoditas yang dijual dan harga yang dipatok.

“Inikan operasi pasar murah, tentunya harga harus lebih murah dari pasar, kalau hanya selesih Rp 500 atau Rp 1.000 tentu orang akan malas,” tegasnya.

Kata Fitri, OP murah dinilai paling efektif untuk menekan harga sembako, diikuti tingginya lonjakan permintaan di bulan Ramadhan ini.

“Kita juga minta dan banyak menggandeng pihak lain untuk terlibat dalam penjualan di OP ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang Raimon Lauri mengatakan, pihaknya telah meminta distributor yang ada, khususnya di lima komoditas yang dijual di OP Murah Ramadhan untuk bisa menekan harga jual dari harga pasar biasa.

“Memang ada selisih Rp 1.000 itu sudah kita mintakan dengan distributor untuk lebih menekan harga,” katanya.

Sementara itu pantauan di lapangan, warga tidak terlalu antusias untuk membeli bahan pokok di pasar murah yang digelar. Rupanya banyak yang mengeluh dan terpaksa kembali karena harga komoditi yang dijual hanya terpaut Rp 500 sampai Rp1.000 saja. (Daud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here