Pangkalan Balai, Beritakajang.com – Wakil Bupati (Wabup) Banyuasin H. Slamet Somosentono secara resmi membuka acara rembuk stunting tingkat Kabupaten Banyuasin tahun 2022. Kegiatan tersebut dalam rangka mendukung upaya percepatan, pencegahan, dan penanggulan stunting di Kabupaten Banyuasin, bertempat di auditorium Pemkab Banyuasin, Kamis (4/8).
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Dr. dr. Hj. Rini Pratiwi M.Kes sebagai narasumber menyampaikan rembuk stunting yang merupakan aksi dari pilar ketiga.
Beliau menjelaskan penanganan stunting adalah suatu langkah penting yang dilaksanakan dengan maksud bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuasin secara bersama-sama akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergitas untuk menekan angka stunting di Kabupaten Banyuasin.
“Berdasarkan hasil pengukuran balita di Posyandu yang diinput dalam aplikasi e-PPGBM pada tahun 2021 ada 6,31% atau 3.510 anak mengalami stunting di Kabupaten Banyuasin, dari 82,35% dari total populasi balita di Kabupaten Banyuasin. Sehingga permasalahan stunting tidak bisa hanya dengan pemenuhan asupan gizi pada kelompok sasaran saja, harus secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuasin juga menyampaikan stunting merupakan salah satu indikator keberhasilan kesejahteraan, pendidikan dan pendapatan masyarakat. Cara menanggulangi masalah stunting harus dilakukan melalui pendekatan multi sektor dan sasaran program gizi lebih difokuskan terhadap ibu hamil sampai anak usia 2 tahun.
“Upaya penggerakan pemantauan tumbuh kembang balita harus terus dilakukan, salah satunya dengan kegiatan yang dilaksanakan hari ini. Mari bersama-sama meminimalisir angka stunting di Kabupaten Banyuasin bukan hanya di kecamata dan kelurahan saja, tetapi di seluruh desa juga wajib melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting. Sehingga angka stunting di Kabupaten Banyuasin dapat kita tekan serendah mungkin,” tegasnya.
Ditambahkan Wakil Bupati Banyuasin, dampak dari stunting sangat luas, mulai dari dimensi ekonomi, kecerdasan, kualitas, dan dimensi bangsa yang berefek pada masa depan anak. Selain itu, peran Tim Penggerak PKK tanpa henti melakukan pembinaan kepada jajaran TP PKK kecamatan maupun desa sangat membantu Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk menurunkan angka stunting setiap tahunnya. (Ida)