Beranda Banyuasin Jalin Kebersamaan Kisah, Silaturahmi Antar Sesama Alumni 89 Berlangsung Akrab

Jalin Kebersamaan Kisah, Silaturahmi Antar Sesama Alumni 89 Berlangsung Akrab

197
0
BERBAGI
Silaturahmi antar sesama alumni 89 berlangsung akrab. [Sumber Foto beritakajang.com/Ida Lela]

Pangkalan Balai, Beritakajang com – Sudah 32 tahun alumni Sekolah Menengah Pertama (SPM) Sanudin Pangkalan Balai Angkatan 1989 meninggalkan kenangan di bangku sekolah. Momentum itu pula yang membuat mereka menggelar pertemuan.

Pertemuan ini dilakukan setiap tiga bulan sekali, dengan tujuan untuk meningkatkan jalinan tali silaturahmi antar sesama alumni tersebut.

Pertemuan kali ini dilaksanakan pada Ahad (12/12) lalu di kediaman salah seorang alumni, Suraida, yang beralamat di Desa Pelajau Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin.

Neli Arhab selaku ketua mengatakan, bahwa dalam pertemuan yang sederhana ini namun diliputi suasana keakraban dengan saling merangkai kebersamaan kisah menjalin silaturahmi untuk mengenang masa kebersamaan.

“Pertemuan ini untuk yang ketiga kalinya, dan pertemuan kali ini dihadir 25 orang, juga sempat hadir salah seorang guru matematika, Pak Edi Joni. Pada pertemuan itu kita lihat teman-teman antusias di ajang silaturahmi ini. Alhamdulillah semua terlihat akrab,” ujar Neli, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi, Selasa (14/12).

Neli berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut setiap tiga bulan sekali. Namun untuk menjaga silaturahmi, tuturnya, tidak harus hanya di momentum pertemuan ini saja, melainkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Insya Allah kita akan tiga bulan sekali ketemu lagi. Tidak akan putus untuk tali silaturahmi. Tapi, kalau mau ketemu pun setiap harinya bisa kumpul bareng,” harap dia.

Bahkan, Neli menerangkan bahwa telah dibentuk juga Ikatan Alumni SMP Sanudin Pangkalan Balai 1989. Nantinya melalui wadah tersebut, diharapkan menjadi tempat untuk peduli terhadap sesama alumni.

“Pada pertemuan tersebut telah dibahas iuran perbulan dan ini terus berlanjut. Penggalangan dana sukarela untuk orangtua dan mertua kalau ada yang sakit, dirawat inap di rumah sakit. Termasuk orangtua atau mertua alumni yang meninggal akan dberikan bantuan secara sukarela hasil dari penggalangan dana, kita tidak mengunakan uang iuran sosial,” papar dia.

Menurut Nely, akan dibuat grup khusus untuk sumbangan. Dan setiap penggalangan dana kita umumkan di grup tersebut.

“Jadi yang telah bergabung di iuran sosial sudah 25 orang, dan Insya Allah bertambah anggota. Semua yang hadir saat itu sudah sepakat di buat grup sumbangan,” imbuh dia.

Neli juga menjelaskan rencana akan membuat atau beli baju batik seragam, dan setiap pertemuan pakai baju seragam.

“Dananya kita kumpul secara pribadi diluar dari uang iuran. Aku minta tadi hadir Pak Adam Malik,” ucap dia seraya tersenyum.

“Jadi kesimpulan hasil pertemuan pada waktu itu, yakni buat baju seragam, berikan bantuan sukarela untuk orangtua (sakit di rawat inap) atau meninggal, buat grup sumbangan alumni 89 dan pembuatan kartu iuran pertahun anggota,” pungkas dia.

Pada pertemuan tersebut, makna berkesan juga dirasakan salah satu alumni lainnya bernama Suraida.

Ia berharap pertemuan dilaksanakan berkesinambungan sebagai ajang silaturahmi. “Harapan kita sih sering kali ya. Ini kegiatan bagus untuk menjaga silaturrahmi,” harap dia. (Ida)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here