Palembang, Beritakajang.com – Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel bersama TNI hingga stakeholder bakal melakukan sosialisasi terkait sistem operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan terpadu (songket).
Kapolda Sumsel Irjen Pol. Prof. Dr. Eko Indra Heri S MM mengatakan, kami akan melakukan hal itu bersama-bersama dengan pihak terkait.
“Selain itu juga kita membentuk tim drone squard karhutla di Polres-Polres untuk patroli guna mencegah terjadinya kebakaran hutan maupun lahan,” ujar dia di sela-sela kegiatan pelaksanaan pengukuhan drone squard karhutla dan pelatihan operator songket, bertempat di Wyhdam Hotel Palembang, Jumat (11/6).
Songket merupakan aplikasi pertama yang mengaplikasikan jarak dan rute terdekat menuju titik panas atau titik api, berikut dukungan sumber daya air dan posko terdekat di Indonesia. Aplikasi songket ini digagas oleh Pemprov Sumsel bekerjasama dengan Polda Sumsel, World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Forum DAS Sumsel.
Ia mengatakan, aplikasi songket didukung oleh server yang diberikan oleh WRI Indonesia kepada Pemprov Sumsel. Dan aplikasi songket ini sudah terintegrasikan dengan kamera pengintai (asap digital), bekerjasama dengan Telkom untuk dipasang pada tower BTS Telkom di Sumsel.
Ia berharap ke depan, aplikasi songket ini akan menjadi trend center bagi daerah lain yang daerahnya rawan terjadi karhutla, sehingga Sumsel menjadi penggagas aplikasi pertama dengan teknologi terbaru di Indonesia.
“Mudah-mudahan aplikasi ini menjadi trend center untuk provinsi lain. Ini aplikasi baru satu-satunya di Indonesia. Bahkan ketika ada report dari masyarakat di lapangan, si operator langsung mengetahui jarak dan rute terdekat untuk akses ini, berikut lokasi sumber air dan posko terdekat,” tukasnya. [Andre]