Beranda OKI Madira OKI Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Sumsel

OKI Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Sumsel

622
0
BERBAGI
Bupati OKI H. Iskandar, SE saat melakukan panen raya padi lebak. Sektor pertanian berkontribusi positif untuk pertumbuhan ekonomi Kabupaten OKI.

Kayuagung, Beritakajang.com – Perekonomian masyarakat Ogan Komering Ilir (OKI) tampaknya masih tangguh menghadapi dampak pandemi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), OKI mengalami pertumbuhan 0,24 persen.

Sumbangsih ini relatif tinggi dibanding kabupaten / kota lainnya di Sumsel, bahkan jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumsel yang terkontraksi -0,11 persen. Sumbangan OKI untuk pertumbuhan ekonomi (source of growth) Sumsel 2020 adalah 0,02 persen.

“Itu tertinggi karena kontribusi kabupaten / kota lain terhadap pertumbuhan ekonomi Sumsel tidak sampai 0,02 persen, bahkan beberapa justru negatif,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten OKI, Yudhistira, Senin (15/3), di Kayuagung.

Yudhis mengungkapkan perekonomian OKI masih tangguh, karena ditopang sektor pertaniannya, yang diperlihatkan produktifitas petani justru meningkat sangat signifikan (produktifitas petani padi tertinggi ke 2 di Sumsel) di masa pandemi.

“Disisi lain, walaupun OKI bukan daerah penghasil migas, namun perekonomiannya memberikan kontribusi nomor 4 terbesar di Sumsel (6,34 persen) setelah daerah-daerah penghasil / pengolah migas (Palembang, Musi Banyuasin, dan Muara Enim) dengan nilai produk domestik regional bruto (PDRB) yang mencapai lebih dari Rp 29 triliun,” jelas Yudhistira.

Terkait angka kemiskinan, ungkap dia, Kabupaten OKI memang masih menempati urutan ke 4 di Sumsel, namun penurunan angka kemiskinannya signifikan setiap tahunnya.

Yudhistira merinci pada tahun 2017 persentase penduduk miskin di OKI 15,75 persen. Di tahun 2020 mengalami penurunan hingga 3,72 ribu jiwa atau menjadi 14,73 persen. Penurunan kemiskinan OKI di tahun 2020 merupakan penurunan tertinggi ke 2 di Sumsel (15,01 persen di tahun 2019 menjadi 14,73 persen di 2020).

“Dalam 3 tahun terakhir ada penurunan lebih dari satu digit. Artinya terus berprogres, program dan intervensi pemerintah daerah terhadap penanggulangan kemiskinan cukup berhasil,” terangnya. [Ron]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here