Beranda HL Bupati Lombok Utara Berharap Penerapan New Normal di Tiga Gili Bisa Jadi...

Bupati Lombok Utara Berharap Penerapan New Normal di Tiga Gili Bisa Jadi Contoh Daerah Lain di NTB

385
0
BERBAGI

Lombok Utara, Beritakajang.com – Tiga Gili (Meno, Air dan Terawangan) atau Gili Matra masih berstatus ‘green zone’ atau zona hijau, terbukti higga kini masih nol angka postitif Covid-19. Maka, persiapan penerapan new normal di destinasi wisata ini ke depan diharapkan dapat menjadi percontohan bagi daerah-daerah di NTB.

Demikian disebutkan Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH pada saat mendampingi Wakil Gubernur Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd serta sejumlah pejabat Pemprov NTB dalam kegiatan Clean, Health, and Safety (CHS) & Gili Gets Ready for New Normal, bertempat di Gili Terawangan, Sabtu (13/6/2020).

Menurut bupati, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemda KLU guna mempersiapkan menerapkan new normal di Tiga Gili. Salah satu upaya yang diambil adalah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait dengam persiapan penerapan new normal di destinasi pariwisata setempat.

“Dimana, salah satu poin yang tercantum dalam SE tersebut terkait SOP kedatangan dan kepulangan para pengunjung atau tamu di Tiga Gili. Sementara ini, pemda mengoperasikan satu pelabuhan saja, yaitu Pelabuhan Bangsal,” terang Najmul Akhyar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Moh. Faozal mengatakan, saat ini di Gili Terawangan masih bertahan 140 orang wisatawan mancanegara yang berwisata di tiga Gili dan belum bisa pulang ke negaranya. Mereka, kata dia, semua sehat-sehat dan dijamin oleh pemerintah negara masing-masing.

Faozal menyebut, jumlah hotel dan restoran di Gili Trawangan mencapai 120 unit usaha. Namun jika ditotalkan dengan Gili Air dan Gili Meno, tambahnya, jumlah hotel dan restoran mencapai 450 unit usaha dengan jumlah pekerja pariwisata mencapai lebih dari 4 ribu orang.

Dengan persetujuan Bupati Lombok Utara, masih kata Faozal, masyarakat dan pelaku usaha di kawasan tiga Gili telah melakukan pembersihan teehadap properti masing-masing.

“Pada hari ini merupakan simulasi new normal, yaitu memahami protokol kesehatan Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi menjelaskan, penerapan protokol kesehatan secara disiplin dan kompak merupakan harga yang harus dibayar bersama dalam rangka menerapkan new normal dan melaksanakan aktifitas di tengah pandemi Covid-19.

Ia lantas meyakinkan, protokol kesehatan yang dijalankan sebenarnya cukup sederhana, mudah bahkan tidak membutuhkan biaya, seperti selalu menggunakan masker, sering cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak. “Tetapi yang sulit adalah kesadaran dan kemauan masyarakat atau kemampuan untuk disiplin,” tegasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here