Beranda HL Genu Rasa Siu Ate Sopoq Angen Serap Aspirasi Komunitas Adat KLU

Genu Rasa Siu Ate Sopoq Angen Serap Aspirasi Komunitas Adat KLU

360
0
BERBAGI

KLU, Beritakajang.com – Pentingnya menjaga kelestarian adat dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Lombok Utara, di hari kebangkitan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) ke-21, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) kebudayaan dengan beberapa tokoh adat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) Paer Daya, bertempat di lapangan umum Desa Anyar Kecamatan Bayan, Senin (16/3/2020).

Musrenbang kebudayaan tersebut terangkum dalam acara reguler pemerintah daerah yaitu ‘Genu Rasa’, yang mana Disbudpar KLU pada tahun ini telah memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada Aman Paer Daya KLU sebagai panitia penyelenggara untuk kali pertama.

Kepala Bidang Kebudayaan dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Utara Arnowadi, S.Pd menuturkan, bahwa musrenbang kebudayaan tersebut sengaja digelar dengan maksud untuk memberikan ruang berbicara kepada tokoh-tokoh adat yang ada di Kabupaten Lombok Utara dalam memperjuangkan haknya sebagai masyarakat adat.

“Sebelum menuju musrenbang RKPD kabupaten, maka kami juga mengadakan Genu Rasa ini untuk bisa dibawa aspirasi-aspirasi dari pada komunitas adat itu untuk mempersingkat musrenbang RKPD,” jelasnya.

Sementara itu, Sinarto selaku Ketua Aman Paer Daya KLU menjelaskan, bahwa dialog tematik dalam Genu Rasa Siu Ate Sopoq Angen tahun 2020 ini fokus pada persoalan keberlanjutan masyarakat adat di Kabupaten Lombok Utara, diantaranya terkait peraturan daerah (perda) tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat (PPMHA), serta pembahasan mengenai masalah lingkungan dan tata kelola sumber daya alam.

Dengan melibatkan seluruh pemangku atau pembengkel di Kabupaten Lombok Utara, Sinarto menginginkan dari kegiatan Genu Rasa itu masyarakat adat dapat bersatu dengan pemerintah daerah dalam rangka mengusung persoalan-persoalan adat budaya maupun hak-hak masyarakat adat, seperti misalnya tanah adat dan juga hutan adat.

“Kita harus mempunyai satu kesatuan yang utuh kuat dengan pemerintah daerah ini yang manjadi output yang paling penting daripada kegiatan ini,” serunya.

Selanjutnya, tema besar ‘Rapah Ing Jagad’ yang diusung dalam Gendu Rasa ke-9 itu, Sinarto menerangkan bahwa pada dasarnya maksud dari kegiatan tersebut adalah untuk merajut kembali hubungan yang baik antara seluruh masyarakat yang sejauh ini banyak terpecah-belah karena adanya gesekan sosial terlebih memasuki momen politik pilkada 2020 seperti sekarang ini.

“Kami ingin mengajak semua komponen untuk mari kita bersama-sama dalam perspektif membangun daerah ini terlepas dari kepentingan apapun,” ajaknya.

Atas perhatian pemerintah daerah yang telah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Aman dalam penyelenggaraan musrenbang tersebut, Sinarto selaku Ketua Aliansi Masyarakat Adat Paer Daya melalui awak media menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Utara atas ruang kerjasama yang telah terbangun dengan baik.

“Kami berharap kepada pemerintah daerah untuk tetap saling beriringan, dalam menopang memajukan daerah ini bersama masyarakat adat Lombok Utara,” harapnya. (Yoan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here