Kayuagung, Beritakajang.com-Muchendi Mahzareki, bakal calon Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) di Pilkada 2024, secara tegas mengkritik defisit anggaran yang tengah melanda Kabupaten OKI. Dia menuding pihak yang saat ini berkuasa, termasuk anggota DPRD dan kandidat petahana, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kondisi tersebut.
“Urusan defisit yang terjadi di OKI, silahkan tanya ke paslon sebelah, karena mereka yang menjabat. Jadi coba tanya ke tetangga sebelah,” ujar Muchendi.
Muchendi juga menyatakan bahwa ada kesalahan serius dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) OKI.
“Ada yang salah dalam arti besar pasak daripada tiang, besarlah pengeluaran daripada pendapatan,” tegasnya.
Namun, pernyataan keras Muchendi ini mendapat sorotan dari Haekal Haffafah, pengamat politik Sumsel. Haekal mengingatkan bahwa selama dua periode sebelumnya, kepala daerah OKI berasal dari partai pendukung Muchendi, yaitu PAN.
“Muchendi perlu diingatkan bahwa selama dua periode sebelumnya, kepala daerah OKI berasal dari partai pendukungnya, yaitu PAN,” ungkap Haekal.
Direktur Pusat Studi Demokrasi Teras Indonesia menambahkan bahwa defisit anggaran yang terjadi di OKI bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan juga merupakan hasil dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya, yang notabene didukung oleh PAN.
“Defisit anggaran yang terjadi di OKI bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan juga merupakan hasil dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya, yang notabene didukung oleh PAN,” ujar Haekal.
Kritik ini menyoroti dilema yang kerap dihadapi oleh para politisi ketika mencoba untuk mengambil jarak dari kebijakan sebelumnya yang dinilai bermasalah, meskipun mereka sendiri atau partai pendukungnya memiliki andil dalam pemerintahan tersebut.
“Dalam konteks ini, Muchendi harus menghadapi kenyataan bahwa menyalahkan pihak lain bukanlah strategi yang selalu efektif, terutama ketika rekam jejak partai pendukungnya sendiri juga dipertanyakan,” tambah pengajar ilmu politik Universitas Sriwijaya ini.
Dengan Pilkada OKI 2024 semakin dekat, pernyataan-pernyataan tegas seperti ini akan terus menjadi bahan perdebatan di tengah masyarakat. Warga OKI, yang telah merasakan dampak dari pengelolaan anggaran daerah, tentu akan mempertimbangkan dengan seksama siapa yang mereka percayakan untuk memimpin di periode mendatang.( ron/tim)