Palembang, Beritakajang.com – Dalam waktu kurang dari 4 jam, tim gabungan Opsnal Unit Pidum Tekqb 134 dan Unit Ranmor Sat Reskrim Polrestabes Palembang berhasil menangkap pelaku pembunuhan di samping kantor Lurah 7 Ulu, tepatnya depan Toko Bangunan Mekar Sari Kelurahan 7 Ulu Kecamatan SU I Kota Palembang, Kamis (10/3) sekira pukul 22.00 WIB.
Tersangka bernama M. Ridho Rizki (24), warga Jalan Pangeran Ratu Kecamatan SU I Kota Palembang, yang ditangkap di tempat persembunyian sekira pukul 01.15 WIB, Jumat (11/3), dipimpin Kanit Pidum AKP Robert P Sihombing dan Kasubnit Opsnal Ranmor IPTU Jhony Palapa.
Tersangka terpaksa diberikan tindakan tegas terukur di betis kaki kanan, lantaran berusaha melawan saat akan ditangkap.
Informasi dihimpun, korban diketahui bernama Eko Saputra (31) warga Lorong Garuda II Kelurahan 7 Ulu Kecamatan SU I Kota Palembang, dianiaya tersangka dengan ditusuk menggunakan senjata tajam (sajam) pisau dibagian dada dan di bagian leher sebelah kiri. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong lagi.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol. Mokhamad Ngajib melalui Kasat Reskrim Kompol Tri Wahyudi mengatakan bahwa benar tadi malam Unit Pidum dan Ranmor bergerak usai mendapat laporan kejadian dan berhasil mengungkap pelaku.
“Pelaku akan kita kenakan Pasal 351 Ayat 3 Dan Pasal 338 tentang pembunuhan. korban mengalami dua luka tusukan di bagian dada dan leher. Kejadian sekitar pukul 10 malam, dan korban ditemukan oleh warga setempat, anggota langsung mendatangi TKP mengecek saksi – saksi,” kata Kompol Tri Wahyudi di ruang kerjanya, Jumat (11/3).
Lanjutnya, Alhamdulillah sekitar pukul 01.15 WIB, pelaku yang sempat berusaha melarikan diri berhasil di kejar dan ditangkap.
“Tersangka berusaha melarikan diri namun berhasil kita amankan, dan pelaku diberikan tindakan tegas terukur,” ujarnya.
Kompol Tri Wahyudi mengatakan bahwa untuk motifnya sendiri dari hasil pemeriksaan tersangka ini mengatakan, antara tersangka dan korban duduk di TKP sambil minum-minuman keras.
“Dalam kondisi mabuk ini, sehingga terjadi saling liat (pandang), dan tersinggunglah tersangka yang langsung mengambil pisau yang sudah dibawanya langsung menusuk korban dua kali,” jelasnya.
Masih katanya, kalau tersangka ini merupakan residivis dan antara korban serta tersangka tidak terlalu saling kenal.
“Mereka ini tidak ada hubungan tetapi hanya kenal di tempat tongkrongan saja, atas ulahnya tersangka terancam penjara di atas 5 tahun,” pungkasnya.
Barang bukti (BB) yang diamankan polisi berupa 1 bilah senjata tajam jenis pisau diduga milik pelaku, 2 pasang sandal, 1 buah topi, potongan kayu, serta pakaian yang digunakan korban.
Sementara, tersangka M. Ridho saat diwawancarai mengakui perbuatannya sudah menusuk korban.
“Saat itu saya melintas di TKP sendirian untuk membeli minuman, lalu ada teman korban menawarkan saya minum, tetapi saya tidak mau. Lalu saya pergi, tetapi dipukul korban dengan kayu balok (sento), saya bela diri langsung mencabut pisau dan menusuknya,” kata residivis kasus maling ini. (Andre)