Palembang, Beritakajang.com – Peran pemerintah bersama TNI, Polri, dan Dinas Kesehatan dalam mengatasi pandemi Covid-19 terus digalakan, baik itu di dunia pendidikan, umum, dan di tempat-tempat lainya.
Seperti halnya pada hari ini giliran Pondok Pesantren (Ponpes) Ar-Rahman menggelar vaknisasi bagi siswa-siswi di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), serta umum, bertempat di Ruang BLKK Ponpes Ar-Rahman Jalan Tegal Binangun Plaju Darat Kecamatan Plaju Palembang.
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, syukur Alhamdulillah hari ini sudah dilihat besama-sama menyaksikan gelaran vaksinasi bagi anak-anak yang ada di Pesantren Ar-Rahman.
“Dalam hal ini tentu kita sangat terbantu sekali dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TNI dan Polri yang terus membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dalam mencapai target pelaksanaan vaksinasi ini,” katanya, Senin (18/10).
Lanjut ia menuturkan, pemkot sendiri menargetkan akhir Oktober ini di angka 70 persen jika bisa, dan di akhir tahun bisa mencapai 100 persen. Tidak hanya itu, Alhamdulillah berkat kerjasama yang baik untuk saat ini sudah dirasakan bahwa Kota Palembang warganya sudah makin sehat.
“Terbukti dengan kondisi saat ini, dari hasil data yang telah didapat Kota Palembang zero dengan angkat kematian dan semakin sedikit kasus penularan tidak kurang di angka lima persen (5%). Melihat dari data yang didapat sudah membuktikan pelaksanaan vaksinasi ini sudah cukup berhasil,” ujarnya.
Wawako mengungkapkan, melihat situasi dan kondisi saat ini sepertinya masyarakat sudah mulai mengerti akan pentingnya divaksin, hal ini terlihat dari antusias warga apabila pemerintah melaksanakan vaksinasi.
“Untuk itulah kami berharap dengan antusias warga seperti inilah, kegiatan vaksin jangan sampai tersendat, sehingga target kita di akhir Oktober dapat mencapai 70 persen dan di akhir tahun mampu mecapai 100 persen,” harapnya.
Sementara itu Mudir/Ketua Pondok Pesantren Ar – Rahman Moh. Muhsan, S.Ag M.PDi mengatakan, untuk kegiatan vaksinasi kali ini merupakan kegiatan vaksin dosis pertama untuk siswa, dengan total ada 800 siswa yang akan divaksin dan 200 warga yang sudah terdata.
Lanjut Moh. Muhsan menjelaskan, sebagian orangtua siswa menolak anaknya untuk divaksin, dengan alasan sudah memiliki penyakit bawaan. Dan ada juga orangtuanya yang masih takut anaknya untuk divaksin. Mendengar informasi tersebut, pihak pesantren tidak memaksakan wali siswa.
“Kami mengimbau kepada siswa yang belum divaksin apabila nanti ada program vaksinasi lagi, siswa tersebut agar mau untuk divaksin, dengan catatan kondisi siswa memang dalam kondisi sehat. Karena vaksin ini baik untuk kita dan orang lain,” tutupnya. [Daud]
