Beranda Musi Banyuasin Dorong Petani Tembus Pasar Global, Pemkab Muba Aktif di Forum Pertanian Berkelanjutan

Dorong Petani Tembus Pasar Global, Pemkab Muba Aktif di Forum Pertanian Berkelanjutan

47
0
BERBAGI

Muba, Beritakajang.com- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) terus menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan pertanian berkelanjutan dan peningkatan daya saing petani lokal di pasar global.

Di bawah kepemimpinan Bupati HM. Toha SH dan Wakil Bupati Kyai Rohman, Muba aktif berpartisipasi dalam dua forum strategis pada Juli 2025, yaitu Dialog Teknis Regional ke-3 (RTD#3) dan Dialog Yurisdiksi Komoditas Karet.

Keterlibatan ini menegaskan peran Muba sebagai daerah pelopor dalam tata kelola komoditas unggulan yang ramah lingkungan seperti kelapa sawit dan karet.

Dialog Teknis Regional ke-3 yang merupakan bagian dari inisiatif Sustainable Agriculture for Forest Ecosystem (SAFE) digelar secara daring pada 23 Juli 2025, mengusung tema ‘Produktivitas dan Kualitas Petani untuk Meningkatkan Mata Pencaharian dan Akses Pasar Global’. Forum ini diikuti peserta dari negara-negara ASEAN, Papua Nugini, dan mitra internasional lainnya, dengan dukungan Uni Eropa dan Pemerintah Jerman.

Muba hadir melalui Dinas Perkebunan dan Dinas Lingkungan Hidup. Fokus diskusi mencakup tantangan penerapan regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR), peningkatan kapasitas petani, legalitas lahan, inovasi digital seperti e-STDB dan geolokasi, hingga akses terhadap blended finance.

Bupati Muba HM. Toha menyatakan bahwa keberpihakan pada pertanian berkelanjutan adalah bagian integral dari visi pembangunan daerah.

“Kami tidak ingin petani hanya menjadi objek dalam sistem global, tetapi juga subjek yang aktif, berdaya, dan mampu bersaing melalui praktik pertanian yang legal, transparan, dan ramah lingkungan,” ujar Bupati Toha.

Ia juga menegaskan pentingnya peran PUKL sebagai simpul integrasi lintas sektor dalam pengelolaan komoditas lestari.

Di tingkat lokal, Pemkab Muba melalui Pusat Unggulan Komoditi Lestari (PUKL) bekerja sama dengan Solidaridad Indonesia, Tropical Forest Alliance (TFA), IBCSD, PISAgro, dan Cocoa Sustainability Partnership (CSP) menggelar Dialog Yurisdiksi Komoditas Karet pada 9–10 Juli 2025 di Sekayu.

Forum ini mengusung tema ‘Mendorong Keberlanjutan Karet Indonesia melalui Ketertelusuran dan Inklusi Petani’. Wakil Bupati Kyai Rohman membuka acara dengan menekankan pentingnya legalitas dan kolaborasi lintas sektor untuk membangun rantai pasok karet yang adil dan berkelanjutan.

“Petani adalah ujung tombak. Maka dari itu, Pemkab Muba hadir memastikan mereka tidak berjalan sendiri. Kita dorong agar mereka bisa masuk ke pasar global melalui sistem yang tertelusur, legal, dan berkeadilan,” ujar Wabup Rohman.

Hari pertama diisi dengan diskusi panel bersama Kementerian Pertanian, GAPKINDO, PT Kirana Megatara, PT Pinago Utama, RLU, SNV, GIZ, WRI, dan Balai Penelitian Karet Sembawa, dipandu oleh Koordinator PUKL Muba, Ir. Yuwono Aries ST. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Desa Bandar Jaya untuk melihat praktik baik petani karet.

Hari kedua difokuskan pada praktik penginputan e-STDB, geotagging lahan, dan dialog bersama koperasi petani UPPB. Forum ini mendapat apresiasi dari Green and Digital Counsellor Delegasi Uni Eropa, Sander Happaerts, yang menegaskan dukungan teknis lintas komoditas dari Uni Eropa.

Penutupan dilakukan oleh Country Manager Solidaridad Indonesia, Yeni Fitriyanti. Ia menekankan pentingnya peran kepemimpinan lokal dan kolaborasi multipihak untuk mewujudkan transformasi sistem pangan dan komoditas yang inklusif. (Tarmizi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here