Muba, Beritakajang.com – Menyoroti pengerjaan normalisasi sungai di Kabupaten Musi Banyuasin, sepertinya ada saja yang menjadi evaluasi bagi pihak terkait, dalam hal ini Dinas PUPR Muba.
Disinyalir beberapa paket pengerjaan normalisasi sungai tersebut seolah kurang pengawasan, sehingga diduga dapat menimbulkan kerugian negara.
Dikhawatirkan, intensitas curah hujan yang diprediksi makin meninggi, sungai-sungai yang sudah dinormalisasi tak bisa menampung debit air yang tinggi.
Seperti halnya yang dikerjakan oleh pihak ketiga yaitu di Desa Talang Leban Kecamatan Batang Hari Leko, dimana normalisasi tersebut bernilai Rp 278.341.000 yang dikerjakan oleh CV Mansyuria Raya APBD-P tahun 2023.
Menurut Ketua IWO Muba Riyansyah Putra SH yang turun langsung ke lapangan, padahal normalisasi sungai adalah harapan bagi masyarakat. Selain untuk mengantisipasi debit air sungai, normalisasi juga dapat diharapkan meningkatkan populasi hewan air, seperti ikan dan lainnya dapat meningkat.
“Kami menyayangkan hal tersebut. Terindikasi dapat merugikan negara cukup besar, ini lah kenapa perlunya pengawasan Dinas PUPR Muba selaku leading sektor dari paket pengerjaan tersebut,” kata Riyan, Kamis (11/1/2024).
Apalagi diketahui, saat ini rata-rata yang kami amati dari lelang paket dilingkungan Dinas PUPR Muba terdapat hampir puluhan paket normalisasi sungai yang nilainya tidak kecil.
“Kami minta Pj. Bupati Muba evaluasi pejabat di Dinas PUPR Muba, apalagi beberapa Kabidnya pun saat ini tengah menjadi saksi beberapa kasus korupsi yang menjerat beberapa pejabat Dinas PUPR beberapa waktu lalu,” imbuhnya. (Tarmizi)
