Palembang, Beritakajang.com – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil menangkap seorang distributor sekaligus bandar sabu.
Tersangka Nurhasan (47) warga Jalan Supratman Sukajaya Kota Palembang tersebut, merencanakan akan memasarkan sabu ke seluruh wilayah Sumatera Selatan.
Namun, tim Berantas BNNP Sumsel bersama bea cukai berhasil melakukan pencegatan, Selasa (24/1/2023) sekira pukul 11.30 WIB, di Jalan Kolonel Dani Efendi Talang Betutu Kecamatan Sukarami Kota Palembang.
Kemudian setelah dilakukan penggeledahan, di dalam mobil Toyota Avanza warna silver nopol BA 1866 KB yang dikendarai tersangka, ditemukan barang bukti (BB) di bagasi belakang kendaraan tersebut berupa 1 buah koper warna hitam yang berisikan 20 bungkus sabu, 3 buah karung warna putih yang masing – masing karung berisi 20 bungkus jadi total 60 bungkus, 1 buah karung warna putih yang berisi 15 bungkus sabu, 4 karung putih yang berisikan dengan masing – masing karung berisikan 5 bungkus sabu dengan total 20 bungkus.
Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol. Djoko Prihadi mengatakan, barang tersebut didistribusikan dari Aceh melalui Pekanbaru, Dumai, kemudian dibawa ke Palembang.
“Kita mendapatkan informasi melalui pengembangan intelijen IT, bahwa akan ada distribusi sabu berasal dari Aceh melalui Pekanbaru, Dumai, lalu langsung dilakukan pengecekan di lapangan. Ternyata terjadi transaksi penyerahan sabu seberat 115 kilogram (Kg) ke wilayah Palembang, Sumsel,” kata Brigjen Pol. Djoko Prihadi, Senin (30/1/2023).
Lanjutnya, tersangka menggunakan transaksi darat, ditemukan di dalam bagasi belakang mobil Avanza.
“Saat dilakukan penangkapan, mobil tersebut dikemudikan oleh Nurhasan. Jadi awalnya barang dan kendaraan ini diantar oleh kurir dari Pekanbaru, Dumai, langsung diserahkan kepada tersangka di Palembang dengan tidak berganti mobil, langsung diserahkan kuncinya,” jelas dia.
Lebih jauh dikatakannya, tersangka ini bukanlah kurir, tetapi sebagai pengendali dan distributor wilayah Sumatera Selatan.
“Barang ini terindikasikan didistribusikan ke wilayah MLM, yakni Pali, Musi Banyuasin, OKI, dan Lampung,” ungkapnya.
Brigjen Pol. Djoko Prihadi menuturkan, komplotan tersebut melibatkan jaringan internasional. Dilihat dari kemasannya merupakan barang baru.
“Di dalamnya ada lambang hologram gambar naga dan diamond bertuliskan excellent, artinya barang ini cukup bagus dan sudah di cek Labfor Polda,” tegas dia.
Masih katanya, barang itu berasal dari golden tree angle yakni Laos, Myanmar dan Thailand.
“Informasi, diproduksi di Myanmar. Memang di Myanmar, Thailand dan Laos Utara merupakan daerah tempat mereka memproduksi, dan daerah yang sulit dijangkau oleh aparat keamanan negara setempat, sehingga leluasa memproduksi,” ujar Brigjen Pol. Djoko Prihadi.
“Penangkapan besar sabu ini bisa menyelamatkan generasi muda dan bangsa sekitar 11 juta lebih, hampir seluruh penduduk Palembang,” pungkas dia. (Andre)
