Beranda Palembang Viral Keributan Oknum Anggota Dewan dengan Perempuan di SPBU, Gerindra Palembang Angkat...

Viral Keributan Oknum Anggota Dewan dengan Perempuan di SPBU, Gerindra Palembang Angkat Bicara

202
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Andre)

Palembang, Beritakajang.com – Viral di media sosial aksi keributan pengendara mobil, diduga dipicu antrian mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kota Palembang.

Keributan tersebut diketahui terjadi antara seorang pria yang disebut sebagai oknum anggota DPRD Kota Palembang dari Partai Gerindra, Syukri Zen, dengan seorang perempuan.

Diketahui bahwa keributan tersebut terjadi di SPBU Demang Lebar Daun Kecamatan Ilir Barat (IB) I Kota Palembang pada 5 Agustus 2022 lalu, namun baru viral beberapa hari ini.

Menanggapi hal tersebut, kepada wartawan di kantor Gerindra di komplek Ramayana Palembang, Rabu (24/8/2022) sekira pukul 16.00 WIB. Ketua DPC Gerindra Kota Palembang Akbar Alfaro alias Gerry bersama jajaran pengurus DPC Sekretaris Abdulah Tofik, Bendahara Bahtera, dan lainnya mengatakan mengenai masalah Pak Syukri Zen yang sudah viral secara nasional.

“Hari ini kami pengurus DPC Partai Gerindra Kota Palembang memanggil secara langsung Syukri Zen untuk kami mintai keterangannya, karena sudah viral dan sudah masuk terlapor sejak tanggal 5 Agustus 2022 kemarin. Sedangkan kami baru diinformasikan setelah pemberitaan ini muncul,” jelas Akbar Alfaro.

Lanjutnya, oleh karena itu Selasa (23/8/2022) malam, pihaknya langsung bergerak cepat.

“Langsung memanggil Syukri Zen dan juga langsung memanggil korban yang selama ini sudah membuat laporan,” tukasnya.

Akbar Alfaro menjelaskan langkah dan sikap yang diambil Partai Gerindra.

“Pertama kami tidak mentolerir apa yang sudah dilakukan oleh Bapak Syukri Zen sebagai publik figur, sebagai anggota DPRD Kota Palembang, sebagai resferentasi Partai Gerindra Kota Palembang yang ada di tengah masyarakat,” tuturnya.

Akbar Alfaro menambahkan, sikap Partai Gerindra Kota Palembang akan memberikan sanksi tegas kepada Syukri Zen, bahkan sampai sanksi pemecatan. “Dan proses pemecatan nanti kita akan tunggu dari sikap DPP,” tegasnya.

Namun, perlu disampaikan pula bahwa tadi sudah ada pertemuan antara korban dan terlapor Syukri Zen dan sudah ada mediasi.

“Mediasi ini dalam rangka bagaimana kami meluruskan Partai Gerindra itu adalah partai yang dekat dengan rakyat, dan selalu bersama rakyat, memperjuangkan rakyat. Apabila ada sifatnya kesalahan itu hanya seorang oknum Partai Gerindra yang melakukan,” ujarnya.

Masih katanya, Bapak Prabowo selaku ketua umum dan dewan pembina kami tidak pernah mentolerir dan tidak pernah mengajarkan arogansi dan sifat terlarang kepada kader – kader yang ada di daerah.

“Syukri Zen sudah dipanggil hari ini dan besok Kamis (25/8), akan diberikan sanksi tegas secara tertulis bahkan kami bisa usulkan sampai sanksi pemecatan beliau sebagai anggota DPRD. Sekali lagi Partai Gerindra tidak bisa mentolerir hal-hal sampai terjadi pemberitaan viral secara nasional, apalagi penganiayaan seperti ini,” pungkasnya.

Sementara, Syukri Zen mengatakan dirinya mengucap permintaan maaf, terutama kepada masyarakat secara pribadi yang sebesar – besarnya.

“Kepada masyarakat dan partai, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya,” kata dia.

Lanjutnya, kejadian sendiri diawali kesalahpahaman saat mengantri isi BBM. “Saya membeli Pertamax dan korban Pertalite, jadi saat itu saya meminta jalan karena dihalangi mobilnya,” pungkas dia. (Andre)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here