Palembang, Beritakajang.com – Menjelang vonis majelis hakim PN Tipikor Palembang pada 7 Juli 2022 mendatang, terkait kasus dugaan penerima suap fee proyek Dinas PUPR Muba. Dodi Reza Alex, salah satu terdakwa suap fee, memiliki banyak program pro masyarakat saat masih memimpin Musi Banyuasin.
Salah satunya, program pertama di Indonesia yang melakukan percontohan implementasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Program ini diinisiasi Dodi Reza pada Oktober 2017 lalu, di lahan seluas 4.446 hektare yang dilaunching secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Pengamat pertanian dan perkebunan Indonesia, Purwanto S.Wirutomo pun memuji langkah sangat visioner Dodi Reza.
Ia mengatakan, mengenai PSR adalah program pertama kali bisa dilakukan di seluruh Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari peran Dodi Reza selaku kepala daerah yang berani memberikan garansi terhadap syarat belum dipenuhi petani.
“Antara lain mengenai opteker, ketika itu hutani kesulitan maka pemda berani bertanggung jawab untuk jadi opoteker,” jelasnya, Jumat (30/6).
Selain itu, Bupati Dodi juga berani menyelasaikan permasalahan tanah yang bisa dipenuhi berdasarkan kebijakan Pemkab Muba.
“Tapi untuk sekarang ini, ketika harga turun, harga pupuk naik. Petani kesulitan memenuhi syarat administrasi PSR,” tegas Purwanto.
Menurutnya, hilirisasi sawit yang bekerjasama antara BPKD PKS dan ITB sangat baik karena telah menghasilkan bensin sawit, avtur dan bio diesel. Hal ini merupakan langkah yang sangat visioner ke depan, bukan hanya untuk Indoensia saja tetap juga seluruh dunia. Dimana hal ini jawaban terhadap kampanye hitam yang dilakukan oleh negara-negara eropa.
“Replanting sawit bisa dilaksanakan karena bupatinya kuat keinginan petani sawit sejahtera,” tutur dia.
Bahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limp memuji program unggulan dari Kabupaten Muba tersebut.
Menurut Mentan, apa yang sudah diinisiasi Kabupaten Musi Banyuasin dapat ditiru secara serius oleh daerah lain dengan mayoritas penghidupan masyarakatnya berbasis perkebunan kelapa sawit.
“Yang sudah dilakukan di Muba ini tentu harus terus disupport, dan Kementerian Pertanian berharap keberhasilan ini dapat ditularkan ke daerah-daerah lain yang berpenghasilan dari perkebunan kelapa sawit,” ungkapnya saat itu.(Hsyah)