Kayuagung, Beritakajang.com – Buruknya kualitas air sungai Desa Lingkis membuat masyarakat setempat menjerit. Hal ini sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir.
Akses air bersih bagi kehidupan masyarakat Desa Lingkis Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan sangat dibutuhkan, mengingat 80 persen masyarakat desa tersebut masih bergantung pada air di sungai Lingkis untuk kebutuhan mencuci baju, mandi hingga memasak.
Sebagian warga menilai buruknya kualitas air sungai di desa tersebut disebabkan air sungai yang tercemar limbah perusahaan perkebunan sawit yang berada di bagian hulu sungai.
Soal dugaan tersebut, Aris Panani selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKI menjelaskan, pihaknya belum dapat memastikan kualitas air sungai Desa Lingkis, karena belum dilakukan penelitian.
Menurutnya, selain belum dilakukan penelitian, pihaknya juga tidak mau berspekulasi apakah air sungai tersebut tercemar oleh limbah perusahaan atau bisa jadi akibat peralihan musim dari kemarau ke penghujan, sehingga mengakibatkan air dari rawa meluap dan masuk ke sungai hingga mencemari sungai.
Namun untuk memastikan hal itu, pihaknya sudah mengambil beberapa sample air untuk dilakukan penelitian dan hasilnya baru akan diketahui lebih kurang 10 hari kedepan.
“Hari ini sudah kita ambil beberapa sample air dan sudah dibawa ke balai penelitian di Palembang untuk dilakukan riset, jadi saat ini belum bisa diberitahukan statusnya,” jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (20/4).
Sementara, mengenai masyarakat yang menderita gatal-gatal akibat mandi air sungai, pihaknya juga tidak dapat menyimpulkan apakah itu memang disebabkan oleh air sungai atau ada penyebab lain.
“Yang bisa menyimpulkan itu dari kesehatan,” tandasnya.(Ron)
