Beranda Banyuasin Pusake Batik Rampai Khas Banyuasin Tampil Memukau di KSFP 2022

Pusake Batik Rampai Khas Banyuasin Tampil Memukau di KSFP 2022

603
0
BERBAGI
Ketua Dekranasda Kabupaten Banyuasin dr Sri Fitrianti Askolani (tengah). (Sumber Foto Beritakajang.com/Ida Lela)

Pangkalan Balai, Beritakajang.com – Dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) agar mau dan bangga menggunakan pakaian produk lokal. Dekranasda TP PKK Provinsi Sumsel menggelar berbagai kegiatan di ballroom Aryaduta Hotel, Rabu (23/3) malam.

Salah satunya ‘Kriya Sriwijaya Fashion Parade (KSFP)’ Tahun 2022. Dalam fashion show tersebut menampilkan karya kreasi kain khas daerah yang ada di Sumsel melalui tangan designer, yang diaplikasikan pada pakaian yang berasal dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Sumsel.

Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu yang turut menampilkan karya, dimana karya yang ditampilkan yakni dari Pusake Batik Rampai khas Banyuasin.

Menurut Ketua Dekranasda Kabupaten Banyuasin dr Sri Fitrianti Askolani, Pusake batik Rampai memiliki kearifan lokal di dalamnya, dan pembatiknya juga ada di Kabupaten Banyuasin.

“Kali ini kita membawa seri rampai pedado dan seri rampai painting, yang mana batik yang kita tampilkan semuanya dilukis sendiri oleh pelukis mural dari Banyuasin,” kata Fitri saat ditemui seusai fashion show.

Fitri menambahkan, bahwa batik rampai telah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan sudah resmi hak patennya milik Kabupaten Banyuasin.

“Ada 12 baju yang ditampilkan, yang mana semua desainnya sangat memukau dengan identik warna pastel,” ujarnya.

Ia bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh tim yang terlibat di dalamnya, mulai dari sumber daya alam, para pelukis, desainer dan semua yang mendukung.

“Bisa tampil di KSFP ini menjadi suatu kebanggaan dan menjadi wadah kita untuk mempromosikan kain khas Kabupaten Banyuasin, dan bisa menjadi daya tarik dan daya jual tersendiri di mata dunia,” harapnya.

Sementara itu, Topan Sapta seorang desainer yang mendesain pakaian dari batik rampai khas Banyuasin mengatakan, bahwa ia tak menyangka mendapat sambutan yang luar biasa atas desainnya, dan ditampilkan pada KSFP tahun ini.

“Tidak menyangka bisa mendapatkan sambutan yang luar biasa dan ini di luar ekspektasi saya,” kata Topan Sapta.

Ketua Dekranasda Kabupaten Banyuasin dr Sri Fitrianti Askolani (kanan) bersama Topan Sapta. (Sumber Foto Beritakajang.com/Ida Lela)

Topan menjelaskan bahwa semua desain yang ditampilkan terinspirasi dari bunga pedado, merupakan ciri khas Kabupaten Banyuasin.

“Selain bunga pedado, juga terinspirasi dari padi, gerobak sapi gila, dan akar mangrove,” paparnya.

Lanjut Topan, untuk tantangan tersulit di tahun ini ada di permainan warna. Jika tahun lalu konsep warnanya bold, tahun ini dikonsep warna pastel, ditambah dengan motifnya yang berbeda dari tahun lalu.

“Untuk persiapan sekitar tiga bulan, dan semoga kedepannya Kabupaten Banyuasin bisa lebih berinovasi lagi dalam membuat kain, batik maupun tenun,” pungkasnya. (Ida)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here